Turki Bakal Batasi Kapal Perang Rusia di Laut Hitam

Kapal perang milik Angkatan Laut Rusia
Sumber :
  • © Russian Northern Fleet/TASS

VIVA – Anggota NATO Turki menyebut bahwa serangan Rusia terhadap Ukraina sebagai perang, dan berjanji untuk menerapkan bagian dari pakta internasional, yang berpotensi membatasi transit kapal perang Rusia dari Mediterania ke Laut Hitam.

Kiev telah meminta Turki untuk memblokir lebih banyak kapal Rusia memasuki Laut Hitam, karena tempat tersebut merupakan tempat Moskow melancarkan serangan di pantai selatan Ukraina. Sejauh ini, setidaknya ada enam kapal perang Rusia dan sebuah kapal selam transit di selat Turki bulan ini.

“Ini bukan beberapa serangan udara sekarang, situasi di Ukraina secara resmi perang. Kami akan menerapkan Konvensi Montreux,” kata Mevlut Cavusoglu, Menteri Luar Negeri Turki, dalam sebuah wawancara, dikutip dari Israel Hayom, Senin 28 Februari 2022.

VIVA Militer: Kapal Perang Ukraina saat Latihan Sea Breeze di Laut Hitam

Photo :
  • Task and Purpose

Menyeimbangkan komitmen Barat dan hubungan dekat Moskow, Turki menyebut serangan Rusia tidak dapat diterima tetapi sampai hari Minggu belum menggambarkan situasi di Ukraina sebagai perang.

Penyebutan kata ‘perang’ akan memperbolehkan Turki membatasi kapal perang Rusia di Laut Hitam untuk menerapkan pasal-pasal Konvensi Montreux tahun 1936, yang mengizinkannya membatasi transit angkatan laut di selat Dardanella dan Bosphorus selama masa perang atau jika terancam.

Namun, Cavusoglu menegaskan kembali bahwa Turki tidak dapat memblokir semua kapal perang Rusia, yang mengakses Laut Hitam karena ketentuan dalam pakta yang membebaskan mereka kembali ke pangkalan terdaftar mereka.

“Seharusnya tidak ada penyalahgunaan pengecualian ini. Kapal yang menyatakan kembali ke pangkalan mereka dan melewati selat tidak boleh terlibat dalam perang,” ujar Cavusoglu.

Ukraina Klaim Serang Satu-satunya Kilang Minyak yang Beroperasi di Rostov Rusia

VIVA Militer: Ilustrasi Kapal perang Angkatan Laut Rusia (VMF)

Photo :
  • Sputnik News

Turki diketahui memiliki hubungan baik dengan Rusia dan Ukraina, ketika anggota NATO telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, langkah apa pun yang dilakukan Turki dapat membahayakan impor energi, perdagangan, dan sektor pariwisata Rusia yang besar pada saat gejolak ekonomi domestik.

Intelijen Korsel Sebut 100 Tentara Korut yang Dikirim ke Rusia Tewas

Cavusoglu juga mengatakan bahwa dia berbicara dengan rekan-rekan Ukraina dan Rusia, dan dia senang mendengar kabar bahwa kedua negara akan mengadakan negosiasi untuk mengakhiri konflik.

Ibrahim Kalin, seorang Juru Bicara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, mengatakan sebelumnya pada hari Minggu 27 Februari 2022, bahwa hari keempat perang di Ukraina, Presiden Erdogan menyerukan untuk Rusia menghentikan serangannya dan memulai negosiasi.

Rusia Sebut Semua Pihak yang Terlibat Pembunuhan Jenderal Kirilov di Moskow Akan Dihukum

“Pada hari Keempat perang Ukraina, kami mengulangi seruan Presiden Erdogan untuk segera menghentikan serangan Rusia dan dimulainya negosiasi gencatan senjata,” kata Kalin.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov dalam arahan pers di Jakarta, Jumat, 20 Desember 2024.

Dubes Rusia Ungkap Alasan Negaranya Beri Suaka kepada Mantan Presiden Suriah Assad

Duta Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan keputusan pemerintah Rusia untuk memberikan suaka kepada mantan presiden Suriah Bashar al-Assad adalah keputusan yang baik.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024