Panas! Menlu Inggris Liz Truss Usir Dubes Rusia
- UK Government
VIVA – Duta Besar Rusia Andrei Kelin diusir keluar dari Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris setelah pertemuan 'panas’ dengan Menteri Luar Negeri Liz Truss, hari ini, Minggu, 27 Februari 2022. Utusan Rusia itu sebelumnya dipanggil Menlu Truss untuk berbicara dengannya setelah ancaman berulang Vladimir Putin untuk menyerang Ukraina.
Tetapi sumber Kantor Luar Negeri mengatakan pertemuan itu berlangsung 'panas', dan utusan itu dilaporkan meninggalkan Whitehall setelah hampir sepuluh menit.
Pemanggilan Dubes Rusia untuk Britania Raya itu menyusul pernyataan PM Boris Johnson yang mengutuk Rusia karena melancarkan invasi di Ukraina, tanpa provokasi atau alasan yang kredibel. Pasukan Moskow menyerang Ukraina melalui darat, laut dan udara.
"Dia mengatakan dia seharusnya malu pada dirinya sendiri, bahwa Rusia telah berbohong berulang kali dan kehilangan kredibilitas terakhirnya dengan komunitas internasional," kata Menlu Truss dilansir Mirror.uk
Truss mengatakan kepada duta besar Rusia bahwa Moskow menyebabkan konflik yang panjang dan berlarut-larut dengan biaya besar.
Seorang juru bicara Kantor Luar Negeri mengatakan Menteri Luar Negeri mengatakan pemerintah Rusia telah berulang kali berbohong, yang katanya tidak memiliki rencana untuk menyerang Ukraina, dan agresi yang tidak beralasan ini telah membuatnya dikecam internasional.
"Dia mengutuk serangan keterlaluan Rusia di Ukraina sebagai pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional," kata Jubir Kemenlu Inggris
Menlu Truss mengultimatum akan ada sanksi berat sebagai pembalasan atas invasi, yang akan menimbulkan rasa sakit pada ekonomi Rusia dan siapapun yang terkait erat dengan Kremlin.
"Rusia mengharapkan konflik yang panjang dan berlarut-larut yang akan menimbulkan korban kemanusiaan, ekonomi, dan politik yang sangat besar pada pemerintah Rusia. Dia mengatakan sekutu dan mitra bersatu dalam mendukung Ukraina, memberikan dukungan ekonomi dan pertahanan," tegasnya
Dalam pidatonya kepada negara pagi ini, PM Boris Johnson mengutuk Rusia atas kekerasan yang terjadi di Ukraina.
"Rudal dan bom yang tak terhitung banyaknya telah menghujani penduduk yang sama sekali tidak bersalah. Invasi besar-besaran sedang berlangsung, melalui darat, laut, dan udara," kata PM Johnson
Perdana Menteri mengatakan paket sanksi besar-besaran telah dibuat untuk melumpuhkan ekonomi Rusia dan berjanji untuk mengurangi ketergantungan pada minyak dan gas Rusia.
"Misi kami jelas. Secara diplomatis, politik, ekonomi, dan akhirnya secara militer, usaha mengerikan dan biadab dari Vladimir Putin ini harus berakhir dengan kegagalan," tegasnya