MUI Minta PBB Cegah Perang Rusia-Ukraina

Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI). (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA/Anwar Sadat

VIVA - Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas, mengatakan bahwa ketegangan politik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina benar-benar telah membuat cemas karena dampaknya selain akan menelan korban jiwa manusia, tentu juga akan mempengaruhi keadaan perekonomian dunia.

Intelijen Korsel Sebut 100 Tentara Korut yang Dikirim ke Rusia Tewas

Perdagangan Akan Terganggu

"Karena perdagangan atau ekspor impor ke dan dari kedua negara tersebut tentu jelas-jelas akan bisa terganggu sehingga gerak dan perkembangan ekonomi dunia tentu akan melambat dan itu tentu jelas sama-sama tidak kita inginkan," kata Anwar Abbas di Jakarta, Jumat, 25 Februari 2022.

Rusia Sebut Semua Pihak yang Terlibat Pembunuhan Jenderal Kirilov di Moskow Akan Dihukum

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Abbas (Instagram/smart.gram)

Photo :

Untuk itu, MUI mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan lembaga-lembaga dunia lainnya untuk turun tangan bagi mencegah terjadinya permusuhan dan peperangan yang berkelanjutan di antara kedua negara tersebut.

Gila, Pasukan Rusia Bakar Muka Tentara Korut untuk Hilangkan Bukti

Menurutnya, penyelesaian masalah antara mereka tersebut lewat jalur politik dan perundingan tentu jelas lebih membawa mashlahat tidak hanya bagi rakyat dan militer dari kedua negara tapi juga bagi masyarakat dunia secara keseluruhannya.  

"Apalagi Amerika dan sekutu-kutunya serta China dan negara-negara yang ada di kelompoknya di pihak lain tentu juga tidak akan tinggal diam karena mereka tentu juga tidak mau program ekonomi dan politiknya terganggu dan terusik," ujarnya.

PBB Diharapkan Bisa Mencegah

Maka dari itu, kata dia, sebelum korban pada berjatuhan di kedua belah pihak serta bencana dan malapetaka akan menimpa banyak pihak di muka bumi ini maka MUI menghimbau PBB dan lembaga-lembaga serta masyakat dunia lainnya untuk sesegera mungkin bertindak mencegah hal-hal yang tidak diinginkan ini terjadi.

"Serta secara bersama-sama dapat menemukan langkah-langkah konkrit yang benar-benar solutif bagi penyelesaian konflik yang terjadi antara kedua negara sehingga hubungan baik antara kedua negara tersebut bisa pulih kembali sesuai dengan yang kita harapkan bersama," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya