Rusia Gempur Ukraina, Jet Tempur China Terobos Pertahanan Taiwan
- Global Times
VIVA – Sembilan pesawat tempur China dilaporkan memasuki zona pertahanan udara Taiwan pada Kamis. Aksi provokasi militer China di wilayah udara Taiwan dilakukan di tengah kecaman terhadap invasi Rusia ke Ukraina. Taiwan memang mengawasi ketat krisis Ukraina, termasuk potensi ancaman China ke negaranya.
Â
Kementerian Pertahanan Taiwan mengerahkan Angkatan Udarannya untuk memperingatkan sembilan pesawat China yang memasuki zona pertahanan udaranya, seperti dilansir Asia-Nikkei, Jumat, 25 Februari 2022.
Sementara China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, dan mengeluhkan misi reguler seperti itu telah dilakukan oleh angkatan udara China selama dua tahun terakhir, meskipun pesawat-pesawat itu tidak mendekati Taiwan.
Berdasarkan catatan, jumlah pesawat China yang mondar-mandir di perbatasan Taiwan ada sekitar 39 pesawat pada 23 Januari, dan sejak itu, tindakan semacam itu terjadi secara sporadis dengan jumlah pesawat yang jauh lebih sedikit.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan misi terbaru melibatkan delapan pesawat tempur J-16 China dan satu pesawat pengintai Y-8, yang terbang di atas area di timur laut Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan di ujung atas Laut China Selatan.
Taiwan sendiri telah mengerahkan militernyauntuk memperingatkan pesawat China, dan menyiapkan rudal pertahanan udara untuk memantau provokasi China.Â
Seperti diketahui, Taiwan telah dengan hati-hati mengamati krisis Ukraina, khawatir bahwa China mungkin mencoba mengambil keuntungan momentum itu untuk menginvasi Taiwan.
Sementara Taipei belum melaporkan adanya gerakan yang tidak biasa oleh pasukan China, pemerintah telah meningkatkan tingkat kewaspadaannya. Namun demikian, China sepertinya tidak pernah mengendorkan kekuatannya untuk membawa Taiwan berada di bawah kendalinya, dan secara rutin mengutuk penjualan senjata AS atau pertunjukan dukungan lainnya dari Washington.
Juru bicara Kementerian Pertahanan China Tan Kefei menegaskan kembali bahwa Taiwan adalah masalah inti China dan tidak akan mentolerir campur tangan asing.
"Kami mendesak pihak AS untuk mengakui sensitivitas tinggi dari masalah Taiwan, berhenti mencampuri urusan dalam negeri China dan berhenti bermain api dalam masalah Taiwan," kata Tan.