Bank Sentral Hungaria Naikan Suku Bunga di Tengah Kekhawatiran Inflasi

Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban.
Sumber :
  • Yonhap News Agency

VIVA – Bank sentral Hungaria menaikkan suku bunga dasar sebesar 50 basis poin menjadi 3,4 persen pada hari Selasa, setelah harga konsumen tumbuh pada tingkat tercepat dalam hampir 15 tahun pada Januari karena meningkatnya ketegangan Ukraina-Rusia yang memicu ketidakpastian pasar.

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6 Persen, Ini Pertimbangannya

Bank sentral Hungaria pada bulan Juni 2021, menjadi yang pertama di Uni Eropa yang meluncurkan kenaikan suku bunga di tengah pemulihan dari pandemi dan mengatakan bahwa mereka bertekad untuk mengurangi dampak inflasi putaran kedua, dan akan melanjutkan kenaikan suku bunga bulanan selama hal itu diperlukan untuk mengekang inflasi.

“Risiko inflasi telah meningkat sejak keputusan kebijakan Dewan sebelumnya. Inflasi akan mulai turun lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya,” kata bank tersebut dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The Korea Times, Rabu 23 Februari 2022.

Harga Emas Hari Ini 18 Desember 2024: Produk Antam Stagnan, Gloal Kinclong

“Ke depan, inflasi ini dapat meningkatkan lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang. Perusahaan menetapkan kembali harga barang dan jasa mereka dalam waktu yang relatif singkat di tengah permintaan domestik yang kuat untuk mencerminkan kenaikan harga komoditas dan biaya upah,” katanya dalam keterangan lebih lanjut.

Deputi Gubernur Hungaria, Barnabas Virag, mengatakan pada saat briefing bahwa inflasi tahunan Februari bisa naik di atas 8 persen setelah mencapai 7,9 persen pada Januari karena penetapan harga baru oleh perusahaan berlanjut.

Intan Baruprana Finance Cetak Pendapatan Rp 15,85 Miliar hingga September 2024

Dia mengatakan risiko geopolitik juga meningkat. Dalam sebuah jajak pendapat yang dilakukan Reuters, 11 dari 15 analisis mengatakan suku bunga akan naik menjadi 50 bps menjadi 3,4 persen, sementara tiga analisis memproyeksikan kenaikan 60-bps dan satu memperkirakan kenaikan 70-bps menjadi 3,6 persen.

Menjelang pemilihan umum yang akan diadakan oleh Hungaria, Perdana Menteri Viktor Orban, telah memberikan pengembalian pajak yang besar kepada keluarga, dan menaikkan upah dan gaji pensiun dalam langkah-langkah yang diharapkan untuk meningkatkan konsumsi. Mereka juga bisa memicu inflasi.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dan jajaran Deputi Gubernur BI saat konferensi pers Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI

BI Sebut Kenaikan PPN Jadi 12 Persen Hanya Berdampak 0,2 Persen ke Inflasi

BI memperkirakan, kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 1 Januari 2025 tidak akan memberikan dampak besar pada laju inflasi

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024