Logo BBC

Pengungsi Rohingya kabur dari RI ke Malaysia dengan Bayar Rp20 Juta

Pengungsi Rohingya. BBC Indonesia
Pengungsi Rohingya. BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Per pertengahan tahun 2020, sub wilayah Asia Tenggara menampung lebih dari 290.000 pengungsi dan pencari suaka, kebanyakan merupakan Rohingya dari Myanmar. Tiga negara dengan jumlah pengungsi Rohingya terbesar adalah Malaysia, Thailand, dan Indonesia.

Menurut data UNHCR, per akhir Desember 2021 ada 103.380 pengungsi Rohingya di Malaysia yang tercatat di lembaganya.

Sementara di Indonesia, menurut Juru Bicara UNHCR Indonesia Mitra Salima Suryono, telah menerima 1.545 pengungsi Rohingya sejak 2015.

"Namun saat ini, yang tersisa 282 orang," ujar Mitra. Selebihnya, telah pergi dari Indonesia dengan berbagai alasan.

"Ada yang sudah di-resettle ke negara ketiga, ada yang berangkat secara spontan ke negara-negara lain di mana mereka mungkin ada sanak saudara," lanjutnya melalui pesan pendek kepada BBC Indonesia.

Jumlah total pengungsi yang berada di Indonesia tercatat 13.100 orang.

pengungsi Rohingya Aceh
Getty Images
Seorang bocah pengungsi Rohingya sedang mandi di penampungan Lhokseumawe.

Baik Indonesia dan Malaysia tidak termasuk dalam 149 negara yang telah meratifikasi Konvensi Pengungsi 1951 dan menjalankan Protokol 1967, sehingga hak-hak pengungsi untuk akses pada pekerjaan, rumah, pendidikan, dan lain-lain tidak dilindungi di kedua negara.

Meski begitu, dengan berbagai alasan, Malaysia tetap menjadi negara tujuan utama bagi para pengungsi Rohingya.

`Tidak ada jalur legal`

Juru Bicara Satgas Penanganan Pengungsi Rohingya Kota Lhokseumawe, Marzuki, mengatakan para pengungsi Rohingya ini "selalu berusaha untuk kabur" setelah ditampung oleh pemerintah Indonesia.

Namun begitu, Marzuki enggan berkomentar tentang rekaman video CCTV yang terputus sesaat sebelum pintu berhasil dibobol, maupun proses pencarian pengungsi yang baru dimulai pada sore hari - meskipun mereka kabur sejak pagi.

Marzuki melanjutkan, dari dua gelombang kabur pengungsi sebelumnya, ia meyakini ada keterlibatan warga Indonesia, baik penduduk di wilayah Lhokseumawe maupun dari wilayah lain.

"Buktinya, sudah banyak yang ditangkap [warga Indonesia] yang terlibat dalam membantu pelarian," kata Marzuki saat ditemui pada Selasa (08/02).