Cerita TKI Hong Kong Kena COVID-19 Ditelantarkan Majikan
- bbc
Eni juga mengatakan dalam dua tahun pandemi, pekerja rumah tangga mengalami beban kerja berlipat dan banyak pekerja yang tidak mendapat hari libur untuk beristirahat.
"Lebih dari 70% tak boleh libur. pemerintah setempat mengeluarkan pernyataan dan meminta para PRT untuk tetap di rumah. Kami tak punya rumah, dan teman-teman stres kalau tak keluar rumah," kata Eni kepada BBC News Indonesia.
"Pekerja migran juga tak punya tempat tidur (di rumah majikan), tidur bersama dengan orang tua atau anak (yang diasuh), atau tidur di lantai. Yang pasti kalau di rumah berarti tak bisa istirahat dan beban kerja berlipat, masak jadi lebih sering karena semua anggota keluarga di rumah," tambahnya.
Saat ini terdapat lebih dari 370.000 pekerja migran yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga (PRT), sebagian besar berasal dari Indonesia dan Filipina. Pada umumnya mereka tinggal satu rumah dengan keluarga majikan.
Dolores Balladares Pallaez dari Asian Migrants Coordionating Body, kelompok buruh migran lain juga menyuarakan hal senda.
"Bagi kami, tinggal di rumah artinya kami harus bekerja," kata Dolores.
Koalisi pekerja migran ini juga mengatakan polisi Hong Kong sering kali menerapkan denda setiap akhir pekan bagi para PRT yang menikmati hari libur di luar rumah, dengan denda lebih tinggi dari gaji bulanan mereka.