Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan
VIVA – Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan dua anaknya dipanggil pengadilan karena diduga memperoleh keringanan pajak dan pinjaman melalui penilaian aset yang curang atau menyesatkan. Kabar Trump yang dipanggil untuk bersaksi ini karena adanya tuduhan yang dilayangkan oleh Jaksa Agung New York.
Trump dan kedua anaknya harus duduk di pengadilan untuk bersaksi dalam waktu 21 hari. Namun, dalam kasus yang melibatkan dirinya itu, Trump terang-terangan membantah dan akan mengajukan banding atas keputusan tersebut. Dia juga bisa meminta haknya untuk tetap diam dalam posisi apapun.
Melansir dari BBC, Jumat 18 Februari 2022, Organisasi Trump mengatakan dalam pernyataannya bahwa seluruh sistem rusak.Â
Sebelumnya, pada hari Kamis, Hakim Mahkamah Agung New York Arthur Engoron mengatakan bahwa Trump, putranya Donald Trump Jr, dan putrinya Ivanka Trump, masing-masing harus mematuhi perintah hukum yang dikeluarkan jaksa pada bulan Desember lalu.
Penyelidikan Jaksa Agung New York Letitia James telah menemukan banyak bukti kemungkinan penipuan keuangan, dan hakim mempertanyakan di bawah sumpah mantan presiden dan dua anaknya yang terlibat dalam bisnis tersebut.
Meski setumpuk bukti mengarah kepada Donald Trump, namun Trump mengelak dengan mengatakan bahwa penyelidikan itu memiliki motif politik.
Banding hampir pasti akan dilakukan, namun jika itu tidak berhasil Trump akan melakukan berbagai cara untuk menolak menjawab pertanyaan seperti yang dilakukan putranya Eric Trump dalam situasi yang sama pada tahun 2020.
Kasus perdata ini, dan penyelidikan kriminal di Manhattan tidak akan selesai dalam waktu dekat, dan hakim mengatakan dalam perintah tertulisnya bahwa ada banyak bukti penipuan yang dilakukan Trump.
Investigasi yang dibuka pada 2019 bertujuan untuk membuktikan klaim perintah Trump menggelembungkan nilai asetnya ke bank ketika mencari pinjaman. Penipuan itu diduga terjadi sebelum dia menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat.
Jaksa Agung New York Letitia James memuji keputusan hakim sebagai kemenangan dan mengatakan bahwa keadilan telah menang.
Pengacara Trump, Ronald Fischetti berpendapat bahwa bersaksi dalam kasus perdata akan memungkinkan negara untuk menghindari undang-undang, yang melarang jaksa memanggil seseorang untuk bersaksi di depan juri pidana kecuali mereka diberikan kekebalan.
"Jika dia (James) menginginkan kesaksian tersumpah dari klien saya, dia berhak atas kekebalan," kata Fischetti. "Dia mendapat kekebalan untuk apa yang dia katakan, atau dia tidak mendapat apa-apa," imbuhnya