Inilah 5 Hari Perayaan Terunik Sedunia

Ilustrasi menguap / mengantuk / tidur.
Sumber :
  • Pixabay/ victoria_borodinova

VIVA – Merayakan hari istimewa maupun hari peringatan adalah sebuah hari ketika orang mengingat suatu momen atau pun acara untuk meningkatkan kesadaran setiap orang terhadap hal-hal penting. Di Indonesia sendiri hari raya bisa karena hari itu dianggap bersejarah seperti Hari Kemerdekaan dan Hari Pahlawan. Pun karena menyangkut keyakinan untuk hari raya keagamaan. Hal ini dilakukan untuk menanamkan kepada setiap warga Indonesia nilai-nilai positif yang memiliki sifat yang kuat serta bermakna.

11 Konser Musik Internasional Bakal Hibur Warga +62 di 2025, Ada SEVENTEEN hingga NIKI Manggung di Jakarta

Namun di dunia ini ada perayaan hari raya yang unik selain menyangkut hal-hal tersebut. Berikut deretan hari raya yang unik di seluruh dunia:

Hari Berbicara ala Bajak Laut (19 September)

5 Kebiasaan Sepele yang Bikin Tidur Tidak Nyenyak, Hindari Mulai Sekarang!

Jika biasanya ada peringatan Hari Valentine, Hari Ibu atau hari-hari lainnya, tapi tahukah kamu bahwa sebenarnya ada perayaan Hari Berbicara ala Bajak Laut setiap 19 September di tiap tahunnya?

Perayaan hari raya unik ini dibuat pertama kali tahun 1995 oleh John Ball (Ol’Chumbucket) dan Mark Summers (Cap’n Slappy) dari Albany, Oregon. Mereka saat itu mengumumkan bahwa setiap 19 September, setiap orang di dunia harus berbicara seperti bajak laut.

5 Tips Simpel dan Efektif untuk Pulih dari Jet Lag Setelah Penerbangan Jauh!

Setiap orang yang merayakan hari ini akan menyapa teman-temannya dengan cara yang tidak biasa, alih-alih mengatakan “Hai semuanya!” dan berubah menjadi “Hai, mati!”.

Hari Antidiet Internasional (16 Mei)

Hari Antidiet Internasional bukan mengajak semua orang untuk tidak berdiet, melainkan sebaliknya. Peringatan ini merupakan Hari Tanpa Pangan Internasional yang mengajak seluruh masyarakat untuk tidak makan secara berlebihan dan keragaman bentuk tubuh.

Hari Tanpa Diet Internasional ini bertujuan mendorong masyarakat agar menjalani gaya hidup sehat tanpa harus menurunkan berat badan. Jangan salah, badan yang kurus meskipun banyak makan justru dianggap bisa menimbulkan gangguan kesehatan sebagaimana dikutip dari National Today.

Alasan perayaan ini adalah fenomena dari banyaknya orang yang ingin menurunkan berat badan dan melakukan diet ketat tanpa memikirkan kesehatan tubuh. Persepsi diet ketat tanpa memikirkan kesehatan ini mendorong para feminis Inggris untuk memulai Hari Tanpa Diet Internasional untuk pertama kalinya pada tahun 1992.

Hari Meninju Tetangga (Setiap Bulan Mei)

Hari perayaan unik satu ini memiliki nama lain yaitu Tinku Pergelaran, pagelaran ini adalah pagelaran istimewa bagi orang yang mempunyai permasalah dengan orang sebelah rumah.

Pergelaran tersebut pertama kali dicoba pada bulan Mei, di Bolivia, Amerika Selatan, paling utama di kota Macha serta Potosi. Tinku sendiri memiliki arti berjumpa dengan orang, tetapi apabila orang yang tidak tahu mengenai perayaan ini, mereka akan menilai bahwa perayaan ini adalah ajang memukul, dan memukul orang hingga mati.

Sedangkan orang-orang Kota Macha dan Potosi percaya bahwa tujuan festival ini bukanlah merugikan masyarakat, melainkan untuk memastikan panennya berbuah. Dewi Paddhamama yang mereka percayai dapat menghasilkan panen yang baik di tempat-yang memiliki banyak darah.

Hari Nuttela (5 Februari)

Siapa yang tidak tahu dengan selai Nuttela? Selai hazelnut dan coklat dengan rasa manis yang ciri khas ini ternyata memiliki hari perayaan loh. Kabar gembira buat para pecinta Nuttela nih, ternyata perayaan Hari Nuttela sudah ada sejak 5 Februari 2007, hari tersebut sudah ditetapkan sebagai Hari Selai Kacang Sedunia.

Hari Tidur Sedunia (13 Maret)

Kabar bahagia untuk kaum rebahan, peringatan Hari Tidur Sedunia ini ternyata benar-benar ada dan jatuh pada tanggal 13 Maret. Pada 13 Maret 2020, Asosiasi Tidur Dunia mengumumkan untuk pertama kalinya Hari Tidur Dunia bertemakan “Tidur Lebih Baik, Hidup Lebih Baik, dan Planet Lebih Baik”. Asosiasi Tidur Dunia juga menyampaikan tujuan untuk memperbaiki masalah tidur dan efek samping kesehatannya.

Tema tahun ini lebih luas dan pesannya adalah tidur yang sehat dapat meningkatkan kualitas hidup. Sebaliknya, bila kurang tidur maka kesehatan akan menurun dan kualitas hidup juga akan menurun.

Hari Tidur Sedunia juga menekankan pentingnya tidur sebagai pilar kesehatan, sehingga masalah besar di masa depan bumi, pengambilan keputusan, dan pemahaman kognitif yang lebih baik dapat dibuat sebagaimana dikutip dari situs web Worldsleepday.org.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya