Pastor Pelaku Perbudakan Seks di Italia Masih Pimpin Misa, Menyedihkan
- bbc
"Ketika kami mulai mencari dukungan dan bantuan hukum," katanya, "kami sepertinya terhalang tembok."
Menggabungkan informasi rahasia dan laporan media, Zanardi telah memetakan para pastor di negara itu yang telah dicurigai, diselidiki, atau dihukum karena pelecehan. Dan dia telah membentuk sekelompok pengacara yang siap bekerja dengan para penyintas.
Zanardi telah menghitung terdapat setidaknya 163 pastor diduga melakukan kekerasan seksual di Italia dalam 15 tahun terakhir - walaupun ia yakin bahwa ini adalah perkiraan yang terlalu rendah.
"Italia seperti planet lain yang jauh dari Eropa," katanya. "Jelas tidak ada keinginan negara untuk ikut campur dengan gereja, yang akhirnya mengorbankan anak-anak."
Bagian dari masalah di sini adalah budaya. Italia seringkali lebih konservatif dalam beberapa masalah sosial dibandingkan dengan negara-negara Eropa Barat lainnya.
Di negara di mana lebih dari 80% orang mengidentifikasi diri sebagai umat Katolik, Gereja, bagi banyak orang Italia, adalah pusat identitas mereka sebagai keluarga - dan sering kali tampak sebagai otoritas yang tak tertandingi.
BBC
Gagasan tentang diam dan tidak tersentuhnya gereja di Italia, seperti yang digambarkan oleh Pastor Zollner, telah memungkinkan beberapa pastor yang dituduh melakukan pelecehan ditempatkan dalam jaringan pusat rehabilitasi yang dikelola gereja.
Beberapa dari pusat-pusat ini ada di seluruh negeri, tetapi sedikit tentang mereka yang diketahui.
Satu pusat ini terletak di dekat Roma, yang jarang diakses, terpencil, di jalan tak bertanda, dan di balik kawat berduri. Untuk memasukinya kami melalui gerbang berdiri patung putih Kristus.
Di dalamnya ada kamar tidur untuk pastor, ruang tamu dan kapel kecil. Di dinding ada foto-foto kunjungan Paus Fransiskus baru-baru ini, yang tinggal selama satu setengah jam dan dilaporkan memuji pelayanan pastoral lembaga tersebut.
BBC
Pusat rehabilitasi yang dikelola gereja
Para pastor yang dikirim ke pusat-pusat tersebut memiliki berbagai masalah, termasuk perjudian dan kecanduan narkoba. Tetapi beberapa juga dituduh, sedang diselidiki atau diadili karena pelecehan seksual.
Marco Ermes Luparia, sang pendiri, dengan keras menyangkal bahwa komunitasnya adalah "tempat perlindungan bagi para buronan".
Luparia bersikeras bahwa itu adalah tempat perawatan bagi para imam untuk mencegah pelanggaran kembali.
Para imam bermasalah itu mengikuti apa yang Luparia sebut "kursus yang sangat intens dari dua atau tiga sesi psikoterapi seminggu, diikuti dengan pembatasan total pada gerakan. Mereka bahkan tidak bisa makan siang di luar."
Bagi para komunitas penyintas, struktur tidak jelas yang menjauhkan pelaku dari pengawasan publik itu menggambarkan upaya untuk mengubur kejahatan.
BBC
Marco Ermes Luparia
Luparia dengan tegas menolak tuduhan itu. "Para uskup harus memberi tahu otoritas terkait bahwa pastor yang bersangkutan akan datang kepada kami," katanya.