Obat-obat Terbaru Disebut Kurangi Keparahan, COVID Sudah Dijinakkan?
- bbc
Walau vaksin-vaksin tersebut kurang efektif melindungi masyarakat dari varian Omicron, vaksin sudah terbukti memberikan perlindungan sangat kuat terhadap penyakit parah.
"Kami telah menangani pasien-pasien yang sakit parah akibat Omicron, namun mayoritas dari mereka belum divaksinasi," ungkap konsultan bidang penyakit menular, Dr Ashley Price.
Menurutnya, tanpa vaksin, varian Omicron bakal menimbulkan pasien rawat inap dalam "jumlah besar".
Baca juga:
- Apa perbedaan antara gejala Covid-19, DBD, flu, dan pilek?
- Apa itu dexamethasone dan bagaimana obat ini bisa melawan virus corona?
- "Takut tertular Covid-19, kesusahan obat, sangat putus asa," jeritan para penyandang autoimun di tengah aksi borong klorokuin saat pandemi
Selain dexamethasone, tenaga kesehatan kini juga dapat mengandalkan obat-obat lain untuk menangani pasien-pasien rentan.
David Howarth, misalnya. Pria ini terjangkit Covid-19, padahal dirinya mengidap gangguan kekebalan tubuh. Dokter kemudian memberi pria berusia 59 tahun ini obat antibodi untuk melawan virus corona.
"Saya baru didiagnosa mengidap Covid kemarin, dan hari ini saya sudah mendapat obat ini. Obat ini akan mendorong kemampuan tubuh saya melawan virus," ucap David.