Perbedaan Gejala Antara COVID-19, Demam Berdarah, Flu dan Pilek
- bbc
Perbedaan lainnya
Demam berdarah
Penyakit ini adalah infeksi virus yang ditularkan lewat gigitan nyamuk betina yang terinfeksi flavivirus. Nyamuk yang menjadi penyebab penyakit ini biasanya Aedes aegypti.
Nyamuk jenis ini juga bertanggung jawab atas penularan chikungunya, demam kuning dan virus Zika.
Virus ini memiliki empat serotipe atau variasi berbeda, yakni DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4. Masing-masing variasi ini berinteraksi secara berbeda dengan antibodi manusia. Artinya, seseorang memiliki empat peluang untuk terinfeksi.
Gejala klasik demam berdarah adalah demam tinggi yang muncul secara tiba-tiba pada awal infeksi.
Dalam kasus Covid-19, gejala demam tinggi ini belum tentu yang pertama kali dirasakan. Dalam banyak kasus, gejala ini bahkan mungkin tidak muncul sama sekali.
"Gejala pernapasan, yang cukup umum pada kasus Covid-19, jarang terjadi pada pasien demam berdarah," kata pakar infekologi sekaligus konsultan Brazilian Society of Infectology, Melissa Falco.
"Demam berdarah biasanya tidak menyebabkan gejala pernapasan seperti pilek, hidung tersumbat atau batuk," ujarnya kepada BBC News Brazil.
Para pakar menekankan bahwa dalam kasus gejala pernapasan, tenaga medis harus selalu mendiagnosis perbandingan antara Covid-19 dan flu yang disebabkan virus influenza A H3N2.
Pemeriksaan tersebut hanya dapat dilakukan secara aman melalui tes laboratorium yang spesifik.