Malaysia Hapus Lockdown Total dalam Hadapi COVID-19

Ruangan Pusat Karantina dan Perawatan COVID-19 Risiko Rendah di Malaysia.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Xinhua/Chong Voon Chung

VIVA – Menteri Senior Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia, Mohamed Azmin Ali, mengatakan tidak ada lagi total lockdown atau penguncian total dalam menghadapi COVID-19 walaupun negara ini menghadapi peningkatan kasus.

Politikus Partai Pribumi Bersatu Malaysia tersebut mengemukakan hal itu pada jumpa pers usai menghadiri Program Majelis Makan Malam Tahun Baru China bersama Dewan Perdagangan China Batu Pahat, Negara Bagian Johor, Senin malam 7 Februari 2022.

Sebelumnya Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan pada Senin (7/2)  jumlah kasus COVID-19 adalah 11.034 kasus menjadikan jumlah kumulatif sebanyak 2.925.254 kasus sedangkan sehari sebelumnya 10.089 kasus.

Mantan Menteri Besar Selangor ini mengatakan pembatasan pergerakan sepenuhnya  tidak bisa dilaksanakan kembali karena akan memberi dampak amat besar terhadap perekonomian rakyat dan negara.

Azmin Ali mengatakan pihaknya sudah memberitahukan dan kementerian juga sudah menginformasikan pendirian pemerintahan Perdana Menteri Ismail Sabri kalau pemerintah bertindak mengikuti data dan sains dalam menangani pandemi.

"Mungkin pada tahap awal dulu, kita tidak ada pengalaman dan tidak cukup data untuk bertindak. Namun sekarang sudah dua tahun menjalani pandemi. Kita tidak bisa  melaksanakan total lockdown," katanya.

Dia mengatakan dampak pelaksanaan penguncian total amat besar karena dalam tempo tiga bulan pertama saat melaksanakan PKP (Perintah Kawalan Pergerakan) penuh pada 2020 jumlah pengangguran naik menjadi 5.,3 persen dengan sekitar 826.000 orang kehilangan pekerjaan.

Apabila seorang pekerja kehilangan pekerjaan, ujarnya, dampaknya akan turut melibatkan sebuah keluarga yang mungkin ada empat atau lima orang dan saat tersebut hampir lima juta rakyat Malaysia kehilangan pendapatan.

"Tokoh-tokoh perniagaan dan perusahaan di Batu Pahat ini telah menunjukkan komitmen yang cukup tinggi dalam membantu usaha pemerintah ketika menghadapi tantangan pandemi COVID-19 dan kini bergandeng tangan membangun kembali ekonomi Batu Pahat dan juga negara," katanya.

Turut hadir pada acara tersebut Presiden Dewan Perniagaan China Batu Pahat, Boo Chin Liong, anggota parlemen Batu Pahat, Mohd Rashid, wakil Pemerintah Negeri Johor, Dr Chong Fat Full, Sekretaris PAS Johor, Al-Fadhil Ustaz Abdullah Husin dan lainnya. (Ant/Antara)

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19