Tulang Belakang Manusia Usia 1,5 Juta Tahun Ditemukan di Lembah Yordan

Arkeolog Temukan Tulang Belakang Manusia Berusia 1,5 Juta Tahun di Lembah Yordan
Sumber :
  • Israel Antiquities Authority/Dr. Alon Barash

VIVA – Arkeolog dari Israel baru-baru ini menemukan tulang belakang manusia diperkirakan berusia 1,5 juta tahun yang lalu. Menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada Rabu 2 Februari 2022 oleh jurnal Scientific Reports, hal ini sebagai bukti paling awal dari manusia purba yang ditemukan di negara tersebut.

Melansir dari laporan Israel Hayom pada Jumat 4 Februari 2022, studi ini merupakan proyek bersama para peneliti dari Bar-IIan University, Ono Academic College, University of Tulsa dan Israel Antiquities Authority. Temuan tulang belakang yang berusia 1,5 juta tahun ini membuktikan bahwa adanya migrasi manusia purba dari Afrika ke Eurasia secara bergelombang.

Diketahui migrasi pertama mencapai Republik Georgia di Kaukasus sekitar 1,8 juta tahun yang lalu, dan yang kedua di Ubeidiya tepatnya di Lembah Yordan sekitar 1,5 juta tahun yang lalu.

“Analisis yang kami lakukan menunjukkan bahwa tulang belakang dari Ubeidiya milik individu muda berusia 6 – 12 tahun, yang tinggi untuk anak seusianya,” jelas Profesor Ella Been dari Ono Academic College.

“Jika anak ini mencapai usia dewasa, dia akan mencapai ketinggian lebih dari 180 sentimeter (6 kaki). Manusia purba ini memiliki ukuran yang mirip dengan hominim besar lainnya yang ditemukan di Afrika timur dan berbeda dengan hominim bertubuh pendek yang hidup Georgia,” Kata Ella Been dalam keterangan lebih lanjut.

Situs prasejarah Ubeidiya adalah situs arkeologi tertua kedua di luar Afrika. Menurut para peneliti, hal ini dinilai sangat penting untuk studi arkeologi dan evolusi, karena ini adalah salah satu tempat yang menyimpan sisa-sisa eksodus manusia purba dari Afrika.

“Situs prasejarah Ubeidiya penting untuk studi arkeologi dan evolusi karena itu adalah salah satu dari sedikit tempat yang menyimpan sisa-sisa eksodus manusia purba dari Afrika yang diawetkan,” kata para peneliti menjelaskan.

Ubeidiya sendiri terletak di dekat Kibbutz Beit Zera, di Selatan Laut Galilea. Ubeidiya. Situs ini pertama kali digali antara tahun 1960 dan 1999. 

Menguak Sejarah dan Penyebab Selat Muria yang Hilang

Penggalian tersebut akhirnya mengungkapkan koleksi tulang hewan punah dan artefak batu. Hal ini juga termasuk spesies fosil harimau bertaring tajam, mamut, dan kerbau raksasa.

Di samping itu, justru di Israel sendiri hingga saat ini tidak ditemukan fosil hewan seperti baboon, babi hutan, kuda nil, jerapah, dan jaguar.

Penyebab Hilangnya Selat Muria yang Pisahkan Kudus dan Jepara dari Pulau Jawa

Nantinya semua temuan situs yang ditemukan akan disimpan di Koleksi Sejarah Alam Nasional, Universitas Ibrani. Di mana pada saat itu Balmaker menemukan tulang belakang manusia yang awalnya digali pada tahun 1966.  

Ilustrasi energi terbarukan / ramah lingkungan.

Mengungkap Potensi Besar Energi Bersih di Indonesia

Dasbor interaktif ini mengungkap potensi besar energi bersih di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024