Erdogan Berusaha Redam Ketegangan Rusia-Ukraina, Ampuhkah?
- Atlantic Council
VIVA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ukraina pada hari Kamis, 3 Februari 2022 setelah menempatkan Turki sebagai mediator untuk meredakan ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
Dikutip dari laman Alarabiya News, pejabat Turki mengatakan bahwa pihak Turki mengharapkan ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina mereda setelah pertemuan yang terjadi di Kiev Ukraina. Pada hari pertemuan itu, mereka juga mengatakan bahwa akan menandatangani perjanjian perdagangan bebas dan kesepakatan lainnya.
Sebelumnya Rusia sempat membantah terkait rencana penyerangan Ukraina di tengah kekhawatiran oleh banyak negara Barat atas persiapan 100.000 tentara di perbatasan.
Terlepas dari negara yang memiliki hubungan baik dengan Ukraina dan Moskow, Turki dengan tegas menyatakan tetap melakukan apa yang diperlukan sebagai anggota NATO apabila Rusia melakukan penyerangan.
Turki menawarkan pada November lalu untuk membantu meredakan ketegangan dan bulan lalu sumber diplomatik Turki mengatakan Rusia dan Ukraina terbuka untuk gagasan itu.
Selain itu seorang pejabat Turk berbicara dengan anonim memberikan saran kepada Erdogan untuk meminta kedua belah pihak agar menahan diri. Lebih dari itu Turki juga berharap bahwa mereka bisa melanjutkan kerja sama dengan kedua negara tersebut karena dinilai amat penting.
“Pendekatan Turki tidak memilih satu sisi atau berdiri melawan satu negara dalam ketegangan,” kata pejabat tersebut.
“Dengan inisiatif Erdogan dan dengan beberapa pesan yang akan dia sampaikan, kami berharap ketegangan mereda,” lanjutnya.
Sementara Perdana Menteri Ukraina mengatakan pada hari Rabu bahwa Ukraina dan Turki akan menandatangani selusin perjanjian termasuk kesepakatan perdagangan bebas selama pembicaraan di Kiev.