Kokain Tercemar Zat Beracun Tewaskan 17 Orang dan 56 Dirawat di RS

Ilustrasi paket kokain.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Sedikitnya 17 orang tewas dan 56 lainnya dirawat di rumah sakit di Argentina setelah mengonsumsi kokain yang diduga tercemar zat beracun, kata pihak berwenang di provinsi Buenos Aires, di tempat kejadian, Rabu 2 Februari 2022.

Argentina Tiba-tiba Posting Foto Lawan Timnas Indonesia, Beri Dukungan Lawan Jepang atau Mau Rematch, Ternyata karena...

Seorang juru bicara Menteri Keamanan provinsi Sergio Berni membagikan daftar nama korban tewas di beberapa rumah sakit di wilayah pinggiran kota di sekitar ibu kota negara itu. Jumlah korban tewas dan dirawat meningkat, masing-masing dari 12 dan 50 orang yang diumumkan sebelumnya.

Pasukan keamanan provinsi menahan beberapa orang yang diduga menjual obat tersebut setelah kematian pertama terjadi pada Rabu.

Isi Panggilan 911 Sebelum Liam Payne Meninggal Jatuh dari Lantai 3 Hotel

Beberapa media lokal melaporkan bahwa kokain telah "dikurangi" kandungannya dengan menambahkan zat beracun, kemungkinan oleh geng narkoba yang ingin memangkas biaya di tengah perang memperebutkan pengaruh teritorial melawan kelompok-kelompok pesaing.

"Kami sedang menunggu hasil laboratorium dan hasil penyelidikan terhadap orang-orang yang telah ditahan," kata Berni kepada televisi lokal.

Potret Kamar Hotel Liam Payne Sebelum Meninggal Dunia, Alumunium Foil dan Lilin Jadi Sorotan

Reuters belum dapat menghubungi polisi dan pengadilan untuk informasi lebih lanjut.

Pemerintah daerah dari satu kawasan yang terdampak, Tres de Febrero, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengetahui orang-orang menjadi sakit parah karena "kokain yang diduga dipalsukan" dan bekerja dengan layanan darurat dan rumah sakit untuk mencegah lebih banyak kematian.

Pemerintah mendesak orang-orang untuk membuang narkoba yang dibeli baru-baru ini.

"Jika Anda menggunakan kokain, kami menyarankan Anda untuk tidak menggunakan apa yang telah Anda beli dan waspadai kemungkinan gejalanya: kebingungan, kejang, dan kehilangan kesadaran," tambahnya.

"Ini bukan penyelidikan yang normal," kata jaksa San Martin, Marcelo Lapargo, kepada media lokal La Naction+.

Dia menyebut razia polisi dilakukan untuk memusnahkan semua kokain yang tercemar. "Hal terpenting saat ini adalah menghentikan penjualannya untuk mencegah lebih banyak kematian." (Ant/Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya