Satu Tahun Sejak Kudeta Myanmar, DK PBB Dukung 'Kehendak Rakyat'

Suasana sidang Dewan Keamanan PBB di New York, AS.
Sumber :
  • ANTARA/REUTERS/HO

VIVA – Dewan Keamanan (DK) PBB mengatakan bahwa pihaknya sangat prihatin dengan keadaan darurat yang terus diberlakukan oleh militer di Myanmar dan mendorong pembicaraan untuk menyelesaikan situasi itu sesuai "dengan keinginan dan kepentingan rakyat Myanmar".

Wang Xing: Polisi Thailand Selidiki Keberadaan 2 WN Tiongkok, Diduga Jadi Korban Perdagangan Manusia

Dalam sebuah pernyataan yang disepakati secara mufakat untuk menandai peringatan kudeta 1 Februari, pada Rabu 2 Februari 2022, dewan beranggotakan 15 negara itu kembali menyerukan pembebasan semua orang yang masih ditahan secara sewenang-wenang, termasuk pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint.

Kudeta di Myanmar memicu pemogokan dan protes yang menyebabkan sekitar 1.500 warga sipil tewas dalam tindakan keras oleh junta dan sekitar 11.800 ditahan secara tidak sah, menurut angka kantor hak asasi manusia PBB.

Reaksi Netizen Vietnam Usai PSSI Lapor ke AFF soal Aksi Brutal Pemain Myanmar: Di Mana Pun Main Pasti Menggugat

DK PBB menyerukan diakhirinya semua kekerasan di seluruh negeri demi melindungi warga sipil.

"Anggota Dewan Keamanan menyatakan keprihatinan mendalam atas kekerasan lebih lanjut baru-baru ini di negara itu dan menyatakan kekhawatiran atas sejumlah besar pengungsi dalam negeri. Mereka mengutuk serangan terhadap infrastruktur, termasuk fasilitas kesehatan dan pendidikan," kata DK PBB.

Media Asing Sorot Aksi Pemain Myanmar Tendang Bola ke Kepala Marselino Ferdinan: Menyebalkan!

Pernyataan itu juga mengulangi seruan dewan "untuk melakukan dialog dengan semua pihak terkait, dan rekonsiliasi sesuai dengan keinginan dan kepentingan rakyat Myanmar."

Junta Myanmar sekarang menghadapi perlawanan bersenjata dari milisi dan pemberontak etnis minoritas yang bersekutu dengan pemerintah bayangan. (Ant/Antara)

Penampakan Kantor Setelah dibom Militer Myanmar

China Umumkan Junta Myanmar dan Pemberontak Sepakat Gencatan Senjata

Rezim junta di Myanmar dan pemberontak telah menandatangani kesepakatan gencatan senjata, demikian diumumkan China pada Senin menurut laporan media pemerintah.

img_title
VIVA.co.id
21 Januari 2025