Mengenal Aliran Wahhabi di Arab Saudi yang Perlu Umat Islam Ketahui
- U-Report
VIVA – Mungkin sebagian dari kalian belum banyak yang mengetahui tentang aliran Wahhabi. Wahhabi sendiri merupakan sebutan yang diberikan kepada mereka yang ikut dalam ajaran Muhammad Ibn Abd al-Wahhab. Para penganut aliran ini kerap dikatakan sebagai Salafi dan memang mereka lebih menyukai untuk disebut demikian. Namun, semua Wahhabi merupakan Salafi, tapi tidak semua Salafi adalah Wahhabi. Maka dari itu, kamu harus mengetahui ciri-ciri aliran tersebut supaya bisa membandingkan ajaran yang tepat dan kurang tepat.
Hal ini bertujuan supaya nantinya umat Islam tidak terjerumus ke dalam aliran yang kurang tepat. Aliran Wahhabi ini identik dengan cara memahami Al Quran dan sunnah secara sempit dan tekstual. Maka dari itu, mereka sangat mudah mengatakan bid’ah dan mengkafirkan orang tidak mengikuti pemahaman mereka. Selain itu, pemikiran dari Muhammad bin Abd al-Wahhab ini memang sejak dulu mengundang kritikan dan juga hujatan dari banyak orang. Nah, supaya mengenal lebih dalam mengenai aliran Wahhabi ini, mari kita simak ulasan berikut ini yang disadur dari The Conversation.
Mengenal tentang Aliran Wahabi
Sebelum memahami ciri-ciri Wahhabi, ada baiknya terlebih dahulu memahami apa itu Wahabi. Wahhabi adalah aliran Islam yang menargetkan pengikut Muhammad bin Abdul al-Wahhab. Mohammed bin Abdul Wahhab berasal dari wilayah Najd di bagian timur Kerajaan Arab Saudi. Mengenai tempat kelahiran sosok Wahib ini, Nabi SAW bersabda: “Di sana akan muncul kegoncangan dan fitnah, dan di sana pula nanti muncul tanduk setan.” (HR Al-Bukhari).
Pernyataan Nabi ini mungkin tidak berhubungan langsung dengan Muhammad bin Abdul Wahhab, tetapi fakta sejarah menunjukkan bahwa beberapa kelompok percaya bahwa umat Islam lahir di wilayah tersebut. Meski Muhammad bin Abdul Wahhab sangat disegani oleh para pengikutnya, namun perlu diketahui bahwa ayah kandung Mohammad bin Abdul Wahhab sendiri sudah lama aneh dan asing dengan ide anaknya tersebut.
Sejak kematian ayahnya, Muhammad bin Abdul Wahab bebas berbicara dan menyerang umat Islam yang bertentangan dengan dengan pendapatnya. Pendiri Wahhabi ini memiliki pemahaman yang sangat sempit dan sangat tekstual tentang Al Quran dan Hadis, sehingga mereka rentan terhadap bid'ah dan tidak mempercayai orang-orang yang tidak mengikuti pemahaman mereka.
Ide-ide dari Mohammed bin Abdul Wahhab telah menjadi kontroversi dan telah menuai kritik serta hujatan dari banyak orang. Ia ingin menyucikan ajaran Islam, sehingga ia menganggap ziarah ke makam dan tawassul sebagai syirik. Oleh karena itu, tidak heran jika pandangan Ibnu Abdul Wahhab dikritik oleh banyak pihak, bertentangan dengan pemahaman Ahlussunnah wal Jama’ah.
Karena pemahaman Muhammad bin Abdul al-Wahhab dianggap bertentangan dengan kebanyakan ulama, para pengikutnya selalu gelisah, dan akhirnya kelompok itu berhenti ingin menggunakan nama Wahhab. Mereka mengarang cerita baru bahwa Wahhabisme sebenarnya diatributkan kepada pengikut Abdul Wahab bin Rustum (211 H), bukan Muhammad bin Abdul Wahab.
Ciri-ciri Aliran Wahabi yang Perlu Diketahui
1. Ciri pertama sekte Wahabi adalah meninggalkan Qunut untuk dibaca. Namun, tidak semua orang yang meninggalkan bacaan Qunut sebagai Wahhabi, tetapi bagi mereka yang menyukai Allah SWT atas ciptaan-Nya dan mengatribusikannya kepada anggota, dia adalah Wahhabi tanpa diragukan lagi.
2. Ciri Wahabi selanjutnya adalah mereka yang meninggalkan Sholat Sunnah Qabliyah sebelum hari Jum'at. Namun, tidak semua yang meninggalkan shalat tersebut adalah Wahabi. Tetapi barang siapa yang tidak beriman kepada al-Asy'ariyyah dan al-Maturidiyyah serta mempertahankan nasab mereka, maka ia tidak diragukan lagi adalah seorang Wahhabi.
3. Tidak semua orang yang tidak membaca dua kali pada hari Jumat dianggap Wahabi, tetapi siapa pun yang tidak percaya pada Muslim percaya kepada Rasulullah (SAW) dan mempertahankan darah dan harta mereka, tidak diragukan lagi, dia adalah seorang pengikut Wahhabi.
4. Ciri lain yang mudah dikenali dari Wahhabi adalah sering meninggalkan majelis Tahlil untuk mayyit. Namun, tidak semua orang yang meninggalkan majelis Tahlilan kepada orang mati dianggap Wahhabi, tetapi siapa saja yang mencirikan Allah SWT dengan duduk, menetap, bergerak, dan berjalan tidak diragukan lagi adalah Wahhabi.
5. Tidak semua orang yang menuduh dan mengaku mengikuti Quran dan Hadis dianggap Wahhabi. Namun, siapa pun yang tidak percaya mengikuti mazhab yang paling efektif (seperti mazhab Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafii dan Imam Hambali), akan menhalalkan darah pembelaan mereka dan berpendapat bahwa para imam mazhab ini syirik. tanggung jawab, maka tidak ada keraguan tentang itu. Sekali lagi, dia adalah seorang Wahhabi.
6. Tidak semua orang yang tidak mengamalkan bacaan Surah Yasin (Yasinan) Al Quran pada malam Jum'at adalah Wahhabi. Namun, dilarang bagi siapa pun untuk membacakan Al Quran kepada almarhum, tidak ada keraguan bahwa dia adalah seorang Wahhabi.
7. Ciri-ciri Wahhabisme lainnya adalah mereka mengharamkan atau melarang majelis Maulid Nabi dan juga mengkafirkan pelakunya, maka tidak diragukan lagi ia merupakan Wahhabi.
8. Ciri aliran Wahhabi yang selanjutnya adalah mereka juga mengharamkan atau melarang perjalanan dengan tujuan untuk ziarah ke makam Rasulullah SAW tersebut, maka dari itu mereka tidak diragukan lagi adalah Wahhabi.