5 Pemicu Perang Dunia III Bisa Terjadi, Salah Satunya karena Covid
- Medium
VIVA – Perang Dunia III adalah sesuatu hal yang paling ditakuti oleh seluruh dunia bila terjadi. Maka dari itu, para pemimpin negara di dunia kemudian membentuk sebuah organisasi yang bisa menengahi adanya konflik di seluruh penjuru Bumi, yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB. Perang Dunia pernah terjadi di masa lalu dan hampir melibatkan seluruh negara yang ada di dunia. Dulu, Perang Dunia I memakan korban jiwa sampai 40 juta jiwa. Sementara itu, Perang Dunia II jumlah korban jiwa jauh lebih banyak karena mencapai 75 sampai 100 juta jiwa.
Sejumlah kalangan pernah memberikan prediksi dan gambaran bila perang skala global ini kembali terjadi. Walaupun tidak ada yang menginginkan perang ini terjadi, beberapa pihak justru meyakini bahwa Perang Dunia Ketiga akan terjadi di masa depan. Apalagi adanya konflik berkepanjangan yang terjadi di Timur Tengah dan juga perang dingin antara China dengan AS. Nah, berikut adalah beberapa hal yang bisa menjadi pemicu Perang Dunia III yang disadur dari theweek.co.uk.
Lantas, Apa Saja Pemicu Perang Dunia III?
Ketegangan AS dan China
Mantan komandan NATO, James Stravidis yang sekarang menjadi dekan di Fletcher School tersebut mengatakan bahwa Perang Dunia III tidak akan terlepas dari dua blok utama, yaitu Amerika Serikat yang bersinggungan dengan China. Sejak dulu, ketegangan antara Amerika Serikat dan China memang sudah memuncak, terutama ketika masa pemerintahan Presiden Donald Trump.
Bila prediksi dan pandangan tersebut benar-benar terjadi, maka Perang Dunia III dapat menjadi perang yang lebih dahsyat daripada perang yang terjadi sebelumnya. Sebab, kedua negara, Amerika Serikat dan China sama-sama mempunyai kekuatan militer yang mumpuni. Mereka juga sama-sama mempunyai senjata nuklir dan sekutu yang berimbang.
Kekayaan Alam
Kekayaan alam akan menjadi sebab berikutnya yang akan mengakibatkan terjadinya Perang Dunia III. Dengan mulai berkurangnya gas alam dan minyak bumi, negara yang kuat kemudian akan memutar stir dan beralih menuju negara yang lemah supaya bisa menguasai kekayaan alam mereka.
Misalnya adalah negara Somalia yang mempunyai sumber gas alam dan juga emas yang sangat berlimpah. Negara yang dikatakan lemah tersebut tentunya akan menjadi sasaran banyak negara kuat yang lain.
Perang Dunia Bisa Terjadi karena Krisis Global Akibat Covid-19
Saat ini, seluruh negara di dunia tengah berjuang untuk menghadapi krisis lantaran serangan pandemi Covid-19, sebuah virus yang sampai saat ini masih terus bermutasi dan mampu menghancurkan perekonomian sejumlah negara. Bukan hanya negara berkembang, tapi negara sekelas Amerika Serikat, Singapura, Inggris dan beberapa negara Eropa pernah mengalami krisis yang mengerikan karena virus tersebut.
Bahkan, Kepala Staf Pertahanan Inggris, Jenderal Sir Nick Carter mengatakan bahwa krisis global akan memicu peperangan besar yang akan terjadi di masa depan dan mungkin akan menjadi pemicu Perang Dunia III. Seperti yang dilaporkan oleh Sky News, Jenderal Nick Carter menyatakan dengan jelas bahwa krisis global tersebut akan menjadi pemicu perselisihan global yang makin memburuk di masa mendatang.
Bisa Meledak karena Perselisihan yang Terus Terjadi
Seperti yang kita ketahui bahwa konflik antara Israel dan Palestina, Amerika dan China, India dan Pakistan, Iran dan negara-negara Arab, serta sejumlah konflik dunia lain yang dapat menjadi pemicu Perang Dunia III. Apalagi bila ditambahkan dengan unsur politik dan perebutan wilayah di dalamnya, perang skala global ini mungkin akan segera terjadi.
Salah satu data yang ditulis dalam laman ABC News mengatakan bahwa Palang Merah Internasional mengatakan bahwa separuh kaum milenial meyakini jika Perang Dunia III akan terjadi di masa kehidupan mereka. Hasil jajak pendapat tersebut juga mengatakan bahwa salah satu pemicu Perang Dunia III adalah konflik yang berkepanjangan.
Seharusnya dunia belajar dari perang yang terjadi sebelumnya yang sudah mengakibatkan puluhan juta korban jiwa. Bahkan, terdapat banyak nyawa dari warga sipil yang tidak berdosa menjadi korban dalam peperangan tersebut. Banyak pihak yang khawatir bila Perang Dunia III akan menjadi senjata pemusnah massal, contohnya adalah nuklir dan bom atom.
Senjata Nuklir
Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi pun semakin canggih dan terus dikembangkan, terutama senjata nuklir. Perkembangan senjata pemusnah massal tersebut terus dikembangkan oleh beberapa negara, seperti Korea Utara, China, AS, Rusia, dan beberapa negara lain yang mengancam dunia di generasi mendatang.
Negara pengembang nuklir tersebut mengatakan bahwa mereka mengembangkan senjata nuklir tersebut untuk berjaga-jaga dan juga pencegahan. Akan tetapi, hal yang sama pernah terjadi di masa lalu dan mengakibatkan perang besar.