Sosok Kriangkrai, PRT Sebabkan Sejarah Berdarah Thailand-Arab Saudi
- PANUMAS SANGUANWONG/BBC THAI
VIVA – Pemulihan hubungan diplomatik antara Thailand dan Arab Saudi dilakukan pada awal tahun ini. Kunjungan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-ocha ke ibu kota Arab Saudi, Riyadh menjadi sebuah tanda jelas pemulihan hubungan tersebut.
Retaknya hubungan kedua negara diawali insiden pencurian yang dituduh dilakukan oleh seorang pembantu rumah tangga (PRT) Pangeran Faisal bernama Kriangkrai Techamong yang berkewarganegaraan Thailand tahun 1989. Berlian biru itu disebutkan 50 Karat. Pangeran Faisal sendiri adalah putra tertua dari Raja Fahd, dilansir laman BBC.
Namun disebutkan bahwa hingga kini berlian biru langka itu hingga kini tak pernah ditemukan.
Skandal berlian ini kemudian memicu terjadinya serangkaian pembunuhan yang mengerikan. Dilaporkan setelah itu tiga diplomat dari Arab Saudi ditembak di Bangkok dan tewas. Diduga ada pimpinan Kepolisian terlibat namun tak pernah dihukum.
Skandal dan misteri maut ini yang membuat sejak saat itu Thailand-Arab Saudi tak lagi akur dan terjadilah krisis diplomatik.
Kriangkrai Techamong, pria yang merupakan pekerja bersih-bersih di rumah pangeran Arab menuturkan soal pencurian yang dia lakukan pada 2019 silam. Dia mengatakan pencurian dilakukan pada saat pangeran Arab dan istrinya pergi berlibur selama 3 bulan.
Kriangkrai melihat situasi tersebut sebagai kesempatan emas untuk kabur dari negara yang represif. Dia kemudian mencuri hampir 30 kilogram barang yang bernilai nyaris Rp278 miliar. Selain berlian ada arloji emas dan beberapa batu delima bulat.
Kriangkrai menyembunyikan beragam barang curian di seluruh istana di tempat-tempat yang dia tahu tidak akan ditemukan orang lain dan setelah menyembunyikan selama sebulan dia membawa barang-barang itu ke kapal kargo besar yang dibayar untuk membawanya kembali ke Thailand.
Januari 1990, ia ditangkap di rumahnya di provinsi Lampang, kawasan utara Thailand atas permintaan polisi Arab Saudi.
Permata dan perhiasan, meski beberapa di antaranya sempat ia simpan dan jual kemudian disita segera penangkapan. Namun saat dikembalikan ke Riyadh disebut bahwa banyak dari perhiasan yang dikembalikan adalah palsu. Yang mengerikan, foto-foto istri seorang pejabat senior Thailand mengenakan kalung dengan kemiripan luar biasa dengan barang yang hilang kemudian muncul ke publik.
Setelah itu rangkaian pembunuhan dan kasus orang hilang terjadi. Kriangkrai dipenjara 3 tahun dan pemerintah Arab Saudi mengutuk hilangnya perhiasan mereka.
Awal Februari 1990, dua pejabat bagian visa kedutaan Saudi di Bangkok mengemudi menuju kompleks perkantoran mereka. Namun mereka diserang oleh kelompok bersenjata dan dua orang pejabat Thailand itu tewas.
Pada waktu yang hampir bersamaan, seorang pria bersenjata masuk ke salah satu rumah rekan pejabat itu dan menembaknya hingga mati.
Kemudian seorang pengusaha Saudi bernama Mohammad al-Ruwaili, dikirim ke Bangkok untuk menyelidiki yang mungkin terjadi pada timbunan barang hilang itu. Namun Al-Ruwaili hilang diduga diculik dan tidak pernah ditemukan. Dia diduga dibunuh.
Riwayat ini membuat Thailand-Saudi kemudian krisis hubungan diplomatik hingga 30 tahun. Thailand tak pula mengirim lagi pekerjanya ke negara itu hingga tahun ini hubungan tersebut sepakat dipulihkan.