Muslim di Sri Lanka Dihantui Diskriminasi dan Kekerasan, Mengapa
- bbc
"Bagi pemerintah, ini adalah kartu As yang terus mereka gunakan untuk mempertahankan basis suara. Mereka terus mengatakan bahwa ada ancaman bagi negara dari ekstremis Islam," Hilmy Ahamed, dari Dewan Muslim Sri Lanka, mengatakan kepada BBC.
Selama pandemi, pemerintah awalnya tidak mengizinkan jenazah korban Covid-19 dari komunitas minoritas Muslim dan Kristen dimakamkan. Beberapa mayat dikremasi secara paksa, meskipun para ahli mengatakan bahwa mayat dapat dikubur dengan langkah-langkah keamanan yang tepat.
Kremasi jenazah dilarang dalam Islam. Jajaran pejabat saat itu berpendapat bahwa penguburan bisa mencemari air tanah.
Setelah kritik dari kelompok minoritas dan hak asasi meluas, pemerintah tahun lalu akhirnya mengalokasikan ruang yang ditentukan di Sri Lanka timur untuk memakamkan para korban Covid.
Pemerintah tahun lalu juga datang dengan proposal untuk melarang pemakaian burqa dan semua bentuk penutup wajah lainnya dengan alasan masalah keamanan nasional.
Baca juga: