Gelombang Tsunami Tonga Capai AS, Jepang Hingga Selandia Baru

Foto satelit erupsi gunung bawah laut di Tonga yang memicu tsunami
Sumber :
  • NOOA-BBC

VIVA – Gelombang tsunami yang terjadi di Tonga pada Sabtu, 15 Januari 2022, merambat ke sejumlah negara di garis pantai pasifik. Amerika Serikat dan Jepang telah mengeluarkan peringatan tsunami dan menyarankan orang-orang di garis pantai pasifik menjauh dari pantai imbas dari letusan gunung berapi di Pasifik Selatan.

Bursa Asia Anjlok Tertekan Kenaikan Inflasi Jepang

Jepang telah memperingatkan gelombang setinggi tiga meter, dan gelombang 1,2 meter menghantam selatan negara itu. AS juga memperingatkan arus dan gelombang laut yang kuat terjadi hingga banjir di kawasan pantai.

Letusan gunung berapi bawah laut yang besar menyebabkan gelombang lebih dari satu meter menabrak Tonga. Letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha?apai terdengar di Pasifik Selatan, dan akhirnya sampai ke AS.

AS Berniat Kirim Senjata Nuklir ke Ukraina, Rusia: Tindakan Gila

Ibu Kota Tonga yang hanya berjarak 65km (40 mil) selatan letusan, tertutup abu vulkanik dan mengalami pemadaman listrik, saluran telepon, dan layanan internet. Sementara tingkat cedera atau kerusakan masih belum jelas.

Rekaman media sosial menunjukkan air mengalir melalui gereja dan beberapa rumah, dan saksi mata mengatakan abu jatuh di ibu kota, Nuku'alofa. Seorang warga, Mere Taufa, mengatakan letusan terjadi saat keluarganya sedang mempersiapkan makan malam, sementara adik laki-lakinya mengira bom meledak di dekatnya.

Survei: Tingkat Kepuasan Seksual Orang Jepang Paling Rendah Sedunia, Sebab Ogah Nikah?

"Naluri pertama saya adalah berlindung di bawah meja, saya meraih adik perempuan saya, dan berteriak pada orang tua saya dan orang lain di rumah untuk melakukan hal yang sama," kata situs berita Selandia Baru Stuff.co.nz.

Taufa mengatakan hal berikutnya yang dia tahu, air mengalir deras ke rumah mereka. "Anda hanya bisa mendengar teriakan di mana-mana, orang-orang berteriak untuk keselamatan, agar semua orang bisa naik ke tempat yang lebih tinggi," tambahnya.

Gumpalan gas, asap dan abu yang mengalir dari gunung berapi mencapai 20 km ke langit, kata Layanan Geologi Tonga.

Cuaca buruk berupa angin kencang dan gelombang tinggi. Foto ilustrasi.

Photo :
  • ANTARA FOTO

Australia Siaga Tsunami

Di Jepang, tsunami setinggi 1,2 meter tercatat di distrik Kominato di Pulau Amami-Oshima di Prefektur Kagoshima pada pukul 23:55 (14:55 GMT) pada hari Sabtu.

Begitu dahsyatnya letusan awal delapan menit yang terdengar seperti suara guntur yang keras di Fiji, yang berjarak 800 km, menurut pejabat di ibu kota, Suva.

Pemerintah Fiji mengeluarkan peringatan tsunami dan membuka pusat evakuasi bagi masyarakat di wilayah pesisir. Vanuatu, negara kepulauan lain di Pasifik, pun mengeluarkan peringatan serupa.

Prof Shane Cronin, seorang ahli vulkanologi di Universitas Auckland, mengatakan letusan itu adalah salah satu yang terbesar di Tonga dalam 30 tahun terakhir.

"Ini adalah peristiwa yang cukup besar - ini salah satu letusan paling signifikan dalam dekade terakhir setidaknya," katanya kepada BBC.

"Hal yang paling luar biasa tentang itu adalah seberapa cepat dan keras penyebarannya. Yang ini lebih besar, penyebaran lateral yang jauh lebih luas, lebih banyak abu yang dihasilkan. Saya berharap ada banyak sentimeter abu yang telah disimpan di Tonga,"

Seorang juru bicara pemerintah Australia mengatakan Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Australia sedang memantau situasi dan siap memberikan dukungan jika diminta.

Peringatan tsunami telah dikeluarkan untuk sebagian pantai timur Australia dan Tasmania.

Badan Manajemen Darurat Nasional Selandia Baru mengatakan arus kuat tak biasa dan gelombang tinggi terpantau di pantai utara dan timur Pulau Utara Selandia Baru. Selandia Baru berjarak lebih dari 2.300 km dari Tonga, pusat erupsi. 

"Pelepasan energi sangat mencengangkan. Laporan orang-orang yang mendengar ledakan sonik di seluruh Selandia Baru," cuit peramal cuaca lokal Weather Watch.

Donald Trump dan Vladimir Putin

Bersahabat Dekat dengan Trump, Putin Optimis Hubungan Rusia-AS Bakal Mencair

Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Kamis, 28 November 2024, menyebut Presiden terpilih AS, Donald Trump sebagai ‘orang yang cerdas’ yang mampu memecahkan masalah.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024