Kereta Anjlok di India, Penumpang Terjepit di Gerbong Ringsek 8 Tewas
- Photo: India Today
VIVA – Kereta api Bikaner-Guwahati Express anjlok yang menyebabkan tiga gerbong rangkaian kereta terbalik di distrik Jalpaiguri, Benggala Barat, India pada Kamis, 13 Januari 2022. Sebanyak 42 orang mengalami luka-luka dan menjalani perawatan di rumah sakit dan 8 orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan itu.
Dari korban luka, sebanyak 28 orang dirawat di rumah sakit distrik Jalpaiguri dan 7 dikirim ke rumah sakit pemerintah Moynaguri. Tujuh penumpang kritis dipindahkan ke North Bengal Medical College di Siliguri, kata Hakim Distrik Jalpaiguri Moumita Godara Basu kepada India Today.
Moumita Godara Basu menyebutkan pihak berwenang menemukan empat mayat dari lokasi kecelakaan sementara tiga orang meninggal di rumah sakit.Â
"Karena beberapa dari mereka berada dalam kondisi kritis, jumlah korban tewas mungkin bertambah," katanya, seraya menambahkan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan berlanjut sepanjang malam di tengah kegelapan dan kabut tebal.
Sementara itu, Menteri Perkeretaapian India, Ashwini Vaishnaw mengatakan masih terus memantau situasi dan telah melaporkan PM Narendra Modi tentang operasi penyelamatan. Pemerintah juga telah menyiapkan santunan bagi seluruh korban luka maupun tewas dalam kejadian tersebut.
Â
Ia memerintahkan komisaris keselamatan kereta api India untuk melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kecelakaan itu.
Seperti diketahui, kereta api nahas tersebut berangkat dari Bikaner di Rajasthan menuju Guwahati di Assam melalui Patna Bihar, dan mengalami kecelakaan  di dekat Maynaguri di Jalpaiguri sekitar pukul 17:15 waktu setempat pada hari Kamis.
Kereta tersebut membawa 1.053 penumpang, termasuk 177 penumpang yang berangkat dari Bikaner dan 98 penumpang yang naik di pertigaan Patna, di atas KA pada saat tergelincir.
Dari pantauan visual menunjukkan gerbong kereta yang tergelincir tergeletak di atas satu sama lain dan penumpang ditarik keluar dari reruntuhan rangkaian kereta.
Otoritas kereta api di India langsung merespon kecelakaan tersebut dengan mengalihkan rute sembilan kereta yang melalui jalur tersebut. Sebuah kereta khusus sedang dioperasikan dengan 1.050 penumpang untuk mengangkut mereka ke tujuan masing-masing.
Anggota Kongres Trinamool Saugata Roy menduga tragedi kecelakaan tersebut akibat retakan di jalur kereta. "Diduga ada retakan di jalur, itu harus diselidiki. Menteri Perkeretaapian harus memberikan pernyataan yang jelas tentang kejadian itu," ungkapnya