Warga di Australia Bingung Aturan COVID-19 yang Terus Berubah
- abc
Hampir setiap hari ia mendapat telepon dari komunitas warga Kamboja yang kesulitan, termasuk mereka yang punya penyakit parah atau para pekerja di bidang konstruksi dan restoran.
"Kita tidak punya arahan, kita tak tahu harus mengarahkan mereka ke mana. Kita cuma bisa memberi tahu kalau punya gejala, diam di rumah, memberitahu tempat kerja mereka, melakukan isolasi mandiri, hanya itu."
'Mari kita selesaikan bersama'
Hajjeh Maha Abdo, kepala eksekutif dari Muslim Women Australia, mengatakan yang menjadi masalah saat ini sebenarnya bukanlah bahasa.
Karena bagi warga yang bahasa ibu-nya adalah bahasa Inggris pun, sama-sama kebingungan dengan informasi COVID-19 yang terus berubah.
"Setiap orang yang mengontak kami sepertinya mengalami kesulitan dalam mengikuti informasi terbaru dan pesan yang disampaikan [Pemerintah]," ujarnya.
Sejak liburan Natal, Muslim Women Australia yang berbasis di Lakemba, Sydney, sudah mendistribusikan 'COVID Care Packs', yang berisi termometer, alat pengukur oksigen dan tekanan darah, serta obat-obatan kepada yang membutuhkan.
Dalam tiga hari terakhir ada 400 warga yang menelepon Muslim Women Australia dan mereka berasal dari latar belakang berbeda.