5 Fakta Kazakhstan Memamas Gegara Demo Besar-besaran

Kerusuhan di Kazakhstan
Sumber :
  • Inastagram @nirvana_ks

VIVA –  Saat ini negara Kazakhstan tengah berada dalam kekacauan yang diakibatkan demo besar-besaran dari para demonstran yang protes dengan harga BBM yang naik di negara tersebut. Kekacauan tersebut terjadi sejak Selasa 4-5 Januari 2022 kemarin. 

Buruh Akan Turun Demo di Monas Hari Ini, Lebih dari Seribu Aparat Diterjunkan

Pemerintah Kazakhstan juga dituntut untuk mengundurkan diri oleh para demonstran. Berikut ini fakta-fakta dari memanasnya negara Kazakhstan yang diakibatkan demo besar-besaran, mengutip dari BBC dan berbagai sumber. 

Bermula dari kenaikan harga BBM

14 Tahun Mandek, Ribuan Warga Demo Desak RUU Masyarakat Adat Segera Disahkan

Kekacauan yang terjadi di negara Kazakhstan bermula dari naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) kendaraan sehingga menimbulkan aksi unjuk rasa dari massa yang protes di kota Almaty dan Provinsi Mangystau. Mereka merasa kecewa dan menganggap hal tersebut tidak adil. 

Seperti yang diketahui, cadangan minyak di negara tersebut cukup besar yakni 20 miliar cadangan minyak dengan tingkat produksi sekitar 1,64 juta barel/hari. Bahkan berada di urutan ke-19 sebagai produsen minyak bumi dunia dan terbesar di kawasan Asia Tengah. Sehingga kondisi tersebut dianggap semakin menyulitkan apalagi di masa pandemi COVID-19. 

LIVE Breaking News: Perayaan HUT ke-79 TNI 2024 di Monas

Salah satu krisis terbesar di Kazakhstan

Negara Kazakhstan selama ini dilihat paling stabil di Asia Tengah meskipun sebagai salah satu republik bekas Uni Soviet. Kekacauan yang dialami saat ini diketahui menjadi krisis terbesar dan terburuk Kazakhstan selama satu dekade dan dalam beberapa puluh tahun ke belakang setelah harga BBM dinaikan dan menimbulkan protes dari pengunjuk rasa. 

Ditetapkan status darurat

Presiden Kassym-Jomart Tokayev menetapkan negara Kazakhstan dalam status darurat yang berlaku sejak 5 Januari hingga 19 Januari 2022. Ia juga mengatakan bahwa teroris sedang menyerang negaranya tersebut. Tokayev juga diketahui meminta bantuan kepada aliansi militer Rusia, Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang dimana berisikan lima negara bekas Uni Soviet untuk turun membantu mengamankan kekacauan tersebut. 

Sebagai ancaman teroris

Kerusuhan yang terjadi disebutkan oleh Tokayev merupakan ulah dari “geng teroris” yang sudah dilatih sebelumnya oleh asing. Menurutnya ini bukan lagi ancaman tapi perusakan integritas negara dan serangan terhadap warga negara Kazakhstan. Geng teroris tersebut merebut gedung, infrastruktur dan senjata serta menguasai bandara Almaty dan merebut lima pesawat termasuk pesawat asing. 

Menelan korban

Hingga Rabu 5 Januari 2022 diketahui sebanyak 8 orang polisi dan aparat yang bertugas mengamankan situasi dalam demo di negara tersebut tewas. Sebanyak 317 orang juga terluka dalam kekerasan yang terjadi. Sekitar 200 orang ditangkap dan diamankan dalam demo yang terjadi di negara Kazakhstan tersebut. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya