Gugatan Warga Aceh atas Pelanggaran HAM ExxonMobil Disidangkan di AS
- bbc
Kesaksian korban: Gigi rontok, kaki ditembak
Satu dari 11 korban yang rencananya akan diberangkatkan ke AS untuk memberikan kesaksian dalam persidangan ExxonMobil menceritakan kekerasan yang dialami kepada BBC News Indonesia, bagaimana luka tembak masih membekas hingga saat ini.
Saat itu, awal tahun 2000-an, Zakir (bukan nama sebenarnya) dan rekannya melakukan penjagaan malam desa, suatu kewajiban saat konflik melanda wilayahnya. Mereka adalah warga yang tinggal di sekitar kawasan kilang gas ExxonMobil Arun, Aceh Utara.
Kemudian, tiba-tiba mereka diserang oleh tentara yang berjaga di jalan pipa ExxonMobil karena dituding sebagai pembantu GAM (Gerakan Aceh Merdeka).
Zakir mengatakan, giginya dipukul sampai rontok, lutut kaki bagian kanannya ditembak. Sementara rekannya meninggal setelah peluru menembus dadanya.
"Pada masa itu tidak ada pertanyaan, baru setelah pemukulan adanya pertanyaan, dan baru ketahuan salah pukul. Setelah itu dilakukan upaya damai, aparat pemukul datang ke rumah untuk meminta maaf," kata Zakir kepada wartawan di Aceh yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Hidayatullah, Selasa (04/01).
Zakir menambahkan, tentara yang menjaga ExxonMobil juga sering meminta barang milik warga secara paksa, "kalau tidak dikasih, akan dipukul".
Zakir mengingat, terdapat puluhan warga yang menjadi korban kekerasan para penjaga ExxonMobil, di antara mereka telah meninggal dunia.
Korban: `Dipukul karena menolak jual pohon durian`
Tindakan kekerasan juga dialami oleh Umar, bukan nama sebenarnya. Umar mengatakan dipukul oleh tentara ketika menolak untuk menjual pohon durian miliknya.