Rachel High, Sarjana Pertama Australia dengan Down Syndrome
- abc
Profesor Robinson mengatakan universitas masih harus berusaha untuk mendukung siswa penyandang disabilitas intelektual dan kognitif dalam mengakses pendidikan tinggi.
"Sudah waktunya kita melihat kembali bagaimana penyandang disabilitas intelektual bisa mendapatkan dukungan universitas, dan memikirkan harapan mereka."
Ia juga mengatakan peningkatan akses harus berfokus pada penyediaan bantuan praktis, seperti perpanjangan tenggat waktu tugas, penyesuaian kurikulum, juga pada perubahan sikap masyarakat.
"Kita harus meningkatkan harapan kita jika penyandang disabilitas intelektual bisa juga berhasil di universitas," katanya.
"Rachel menunjukkan kepada kita betapa hal tersebut mungkin terjadi."
'Mengubah dunia saya'
Rachel mengatakan dia senang ada "sesuatu yang bisa ia tunjukkan" selama satu dekade, yang ia habiskan dengan mendengar, membaca, menulis, dan belajar.
Dia berharap prestasinya akan menjadi bukti bahwa orang yang hidup dengan disabilitas intelektual dapat mengejar kesuksesan akademis, asalkan dengan dukungan yang tepat.
"Mereka harus mengabaikan stereotip," katanya.