10 Bulan Mengorbit, Kosmonaut Uni Soviet Pulang Negaranya Hilang
- www.pixabay.com/flflflflfl
VIVA – Kisah kosmonaut zaman Uni Soviet bernama Sergei Krikalev merupakan hal menarik. Bagaimana tidak? saat Krikalev bisa menyaksikan Bumi dari stasiun luar angkasa MIR, dia tidak tahu gambaran panasnya politik telah menghancurkan Soviet negaranya itu.Â
Krikalev melakukan misi meninggalkan Bumi dengan pesawat luar angkasa pada 18 Mei 1991. Dia karena itu harus berada selama 5 bulan di stasiun luar angkasa mengorbit di Bumi. Di sana dia bertugas bersama satu orang kosmonaut Rusia dan kosmonaut Inggris.
Dilansir BBC, stasiun luar angkasa MIR termasuk simbol kekuatan Uni Soviet. Namun kala Krikalev sibuk di sana ternyata negaranya hancur berantakan sudah hingga kemudian pecah. Krikalev yang tak mendapat kepastian untuk bisa pulang akhirnya harus melayang-latang di luar angkasa setidaknya dua kali lebih lama dari jadwal yang ditentukan. Hal itu dilaporkan sempat memberi efek pada tubuh dan pikirannya.
Lebih 10 bulan mengorbit, kosmonaut itu kemudian akhirnya berhasil kembali ke Bumi pada 25 Maret 1992. Namun saat itu Uni Soviet sudah tidak ada lagi. Oleh karena itu Sergei Krikalev bisa dikatakan sebagai warga Uni Soviet terakhir. Kisah Krikalev ini sebenarnya unik sekaligus tragis.
Diceritakan bahwa selama masa panjang mengorbit di luar angkasa, Krikalev berusaha berbincang dengan siapa saja yang bisa dia jangkau di Bumi dengan mengoperasikan radio. Hal itu termasuk cara yang membuat dia tetap waras dan bisa bertahan.
Hal itu yang membuat dia bak tokoh publik dan dianggap menjadi warga terakhir Uni Soviet. Sementara kosmonaut lain yang ada di orbit yang sama tak melakukan hal tersebut.
Seorang sejarawan bernama Cathleen Lewis yang meneliti museum luar angkasa dan termasuk mempelajari kisah Krikalev mengatakan bahwa kosmonaut itu sebenarnya mendapat informasi tentang apa yang terjadi di Soviet. Hal itu bisa dia ketahui dari perbincangan informal radio dari orang di belahan Barat. Walapun dari pihak Uni Soviet memberikan informasi bahwa semua sedang baik-baik saja.
Diketahui Elena Terekhina yang merupakan istri Krikalev juga bekerja di stasiun radio program luar angkasa Uni Soviet. Namun diduga sang istri juga tak memberikan informasi detail tentang kekacauan yang menghampiri Uni Soviet, negara yang kemudian lenyap itu.