Kontroversi Boeing 737 Max yang akan Dipakai Lagi oleh Indonesia
- bbc
Perangkat lunak kendali pesawat telah dimodifikasi untuk menghilangkan cacat serius yang berimplikasi terhadap dua kecelakaan tersebut. Perubahan fisik pada pesawat juga dilakukan.
Penting untuk ditekankan, bahwa tak ada masalah yang dilaporkan kepada FAA dan Transport Canada secara langsung terkait dengan kecelakaan ini, atau dengan perubahan yang dilakukan setelahnya.
Hal ini termasuk masalah terhadap beberapa sistem penting, termasuk motor yang digunakan untuk menyetabilkan pesawat secara horizontal - bagian sayap kecil pada ekor pesawat.
Ada juga kegagalan dengan mesin, sistem pengendali penerbangan, hidrolik, dan kabel.
Penyetabil horizontal, khususnya, sangat berperan penting untuk menjaga pesawat tetap terkendali.
Hal ini bisa disesuaikan secara manual dengan sebuah roda yang ada dekat lutut pilot. Tapi dalam kondisi tertentu, misalnya ketika pesawat terbang terlalu cepat, hal ini tak mungkin dilakukan karena beban aerodinamis yang ikut mempengaruhi.
Joe Jacobsen adalah mantan insinyur keselamatan senior di FAA, yang mengkritik keras cara badan resmi memberi sertifikat kepada 737 Max.
Dia mengatakan, laporan-laporan tersebut menimbulkan kekhawatiran, khususnya terhadap motor penstabil, kabel, dan sistem kendali pesawat. Masalah seperti itu, kata dia, kemungkinan besar akan disalahkan ke pihak manufaktur.
"Jika mereka tidak terkait dengan manufaktur," katanya "maka kita punya masalah dengan sistem analisis keamanan, karena saya tidak percaya kita akan memperkirakan jumlah kegagalan ini seperti rentang waktu yang singkat, dengan armada kecil seperti itu."
Gilles Primeau, ahli sistem pengendali pesawat dari Kanada juga memperingatkan.