Sergei Krikalev: Warga Soviet Terakhir Ditinggalkan di Ruang Angkasa
- bbc
"Dia bukan satu-satunya kosmonaut di stasiun luar angkasa itu, tapi hanya dia yang menjadi tokoh publik," ujar Lewis.
Pecahnya Uni Soviet
Di antara tahun 1990-1991, semua republik yang bergabung dengan Republik Sosialis Bersatu Soviet (USSR) mendeklarasikan kemerdekaannya.
Pada saat itu, Presiden Mikhail Gorbachev, dengan "Perestroika"-nya yang termasyhur mencoba memodernisasi negaranya menuju kapitalisme, mendesentralisasi kekuatan ekonomi banyak perusahaan dan mengizinkan pembuatan bisnis swasta.
Proses ini menimbulkan banyak perlawanan dari Partai Komunis.
Pada 19-21 Agustus 1991, sekelompok politisi dari sayap terkuat Partai Komunis mencoba melakukan kudeta terhadap Gorbachev, yang meskipun gagal, menciptakan perpecahan parah Uni Soviet.
Ketika Gorbachev kehilangan kendali akan negaranya, Krikalev terus melayang-layang di ruang angkasa.
Dihadapkan pada krisis politik dan ekonomi yang terus menerpa USSR yang mulai pecah, Krikalev diminta untuk tetap berada di angkasa sampai jangka waktu yang tidak ditentukan.
"Bagi kami, ini tidak terduga, kami tidak mengerti apa yang terjadi," kenang Krikalev, seperti dicuplik dari dokumenter BBC, "The last Soviet citizen" pada 1993.
"Dengan sedikit informasi yang mereka berikan pada kami, kami mencoba memahami sendiri gambaran besarnya."
Menurut Lewis, Krikalev mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dari orang-orang dari Barat, sementara Uni Soviet terus mendengungkan narasi bahwa "semuanya baik-baik saja".
"Sampai pada akhirnya semua itu hilang," ucap sejarawan itu.
Elena Terekhina, istri Krikalev yang bekerja sebagai operator radio untuk program luar angkasa Soviet, juga berkomunikasi dengannya, namun tak memberikan detail apa yang terjadi di Bumi.