Obituari: Desmond Tutu Pastor Humoris yang menginspirasi Dunia
![BBC Indonesia](https://thumb.viva.co.id/media/frontend/thumbs3/2021/12/27/61c91b5858ab1-obituari-desmond-tutu-pastor-dari-afrika-selatan-yang-menginspirasi-suka-memberontak-dan-humoris_665_374.jpg)
- bbc
Dia tak pernah takut untuk menyuarakan pendapatnya.
Pada April 1989, ketika dia pergi ke Birmingham di Inggris, dia mengkritik apa yang dia sebut bahwa Inggris merupakan "dua negara", dan mengatakan ada terlalu banyak orang kulit hitam di penjara negara itu.
Kemudian dia membuat marah warga Israel ketika, selama ziarah Natal ke Tanah Suci, dia membandingkan orang kulit hitam Afrika Selatan dengan masyarakat Arab di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki.
Dia mengatakan dia tidak dapat memahami bagaimana orang-orang yang telah menderita seperti orang-orang Yahudi, dapat menimbulkan penderitaan seperti itu pada orang-orang Palestina.
Desmond Tutu sangat mengagumi Nelson Mandela, tetapi tidak selalu setuju dengannya dalam isu-isu seperti penggunaan kekerasan demi mengejar keadilan.
Pada November 1995, Mandela, yang saat itu menjadi presiden Afrika Selatan, meminta Tutu untuk mengepalai Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, dengan tugas mengumpulkan bukti kejahatan era apartheid dan merekomendasikan apakah orang yang mengaku terlibat harus menerima amnesti.
Di akhir penyelidikan komisi, Tutu menyerang mantan pemimpin kulit putih Afrika Selatan, dengan mengatakan sebagian besar dari mereka berbohong dalam kesaksian mereka.
Komisi juga menuduh ANC melakukan pelanggaran hak asasi manusia selama perjuangannya melawan apartheid. Kedua belah pihak menolak laporan tersebut.
Berurai air mata
Tutu sering diliputi kepedihan terhadap mereka yang menderita di bawah apartheid dan, pada lebih dari satu kesempatan, dia tak kuasa menahan tangisnya.
Dia juga menemukan banyak hal untuk dikritik dalam pemerintahan mayoritas kulit hitam baru di Afrika Selatan. Dia melancarkan serangan pedas terhadap pemerintahan ANC yang dipimpin oleh Presiden Thabo Mbeki.