Obituari: Desmond Tutu Pastor Humoris yang menginspirasi Dunia
- bbc
Tutu juga disebut sebagai sosok yang membuat istilah Rainbow Nation atau Bangsa Pelangi untuk menggambarkan keragaman etnik pasca-apartheid di Afrika Selatan.
Pada awalnya ia mengikuti jejak ayahnya sebagai guru, tetapi meninggalkan kariernya setelah pengesahan Akta Pendidikan pada 1953 sebagai landasan aturan segregasi rasial di sekolah-sekolah.
Ia masuk ke lingkungan gereja dan sangat dipengaruhi oleh banyak pendeta kulit putih di Afrika Selatan, khususnya sosok lain yang juga menentang keras sistem apartheid, Uskup Trevor Huddleston.
Ia menjabat sebagai uskup Lesotho dari 1976-78, asisten uskup Johannesburg, dan rektor sebuah paroki di Soweto, sebelum diangkat sebagai uskup Johannesburg.
Sebagai seorang dekan, dia pertama kali mulai bersuara menentang ketidakadilan di Afrika Selatan dan sejak 1977 serta seterusnya sebagai Sekretaris jenderal Dewan Gereja Afrika Selatan.
Tampil sebagai sosok terkenal sebelum pemberontakan 1976 di kota-kota kulit hitam, persisnya pada bulan-bulan sebelum kekerasan Soweto, dia pertama kali dikenal oleh warga kulit putih Afrika Selatan sebagai juru kampanye untuk reformasi.
Menyelamatkan tersangka informan polisi
Atas upayanya itu membuatnya dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada 1984 dalam apa yang dipandang sebagai penghinaan besar oleh komunitas internasional terhadap penguasa kulit putih Afrika Selatan.
Penobatan Desmond Tutu sebagai Uskup Agung Cape Town dihadiri oleh Uskup Agung Canterbury saat itu, Dr Robert Runcie, dan janda Martin Luther King.
Baca juga: