Kehancuran akibat Topan Rai Filipina Disebut Melebihi Perang Dunia II

Topan Rai memporak-porandakan Kota Cebu, Filipina
Sumber :
  • Source BBC

VIVA – Sedikitnya sudah 208 orang tewas akibat kuatnya topan Rai yang menghempas Filipina. Jenis super topan itu terjadi pada Kamis pekan lalu dan jumlah korban tewas akibatnya angkanya masih terus naik.

Tim Dokkes Polda Jateng Bongkar Makam Pelajar SMK Tewas Ditembak Polisi di Semarang

Dilansir dari laman BBC, Senin 20 Desember 2021, super topan Rai menghempas dengan kecepatan 195 Km per jam. Akibatnya sudah 300.000 orang harus mengungsi akibat bencana topan tersebut.

Sementara itu korban luka dicatat hingga 239 orang. Selain itu masih ada 52 orang yang dilaporkan hilang. Tim penyelamat dan pencari mengakui bahwa daerah pencarian mereka benar-benar hancur porak-poranda.

Krisis Gaza Terus Memburuk, Puluhan Nyawa Melayang dalam Serangan Militer Israel

Selain itu faktor sulitnya pencarian juga disebabkan saluran komunikasi yang masih terputus di sejumlah daerah di sana. Kemudian diketahui masih terjadi tanah longsor dan banjir di sebagian wilayah sebagai dampak super topan Rai. Salah satu wilayah yang terdampak parah adalah Cebu.

"Masih banyak wilayah yang listriknya masih mati dan saluran komunikasinya terputus juga air sangat terbatas," kata Ketua Palang Merah Filipina Richard Gordon.

Dipindah ke Filipina, Yusril Pastikan Mary Jane Tak Bisa Masuk RI Seumur Hidup

"Bahkan ada daerah yang hancur lebih-lebih dari gempuran Perang Dunia II," lanjutnya.

Sementara Palang Merah Internasional dan Komunitas Bulan Sabit diketahui sudah menurunkan bantuan untuk korban bencana yang nilainya sekitar Swiss Francs 20 juta. Bangunan sekolah, rumah sakit dan berbagai gedung dan pastinya rumah-rumah penduduk rata dengan tanah.

Wakil Ketua Umum Gerindta sekaligus Waka Komisi III DPR RI, Habiburokhman

DPR Gemes Kapolrestabes Semarang Tak Jawab Panggilan Telepon soal Penembakan Siswa SMK

Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menyentil Kepala Polrestabes Semarang terkait kasus penembakan yang dilakukan Aipda R terhadap seorang siswa SMK di Semarang.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024