Ratusan Paus Biru Kerdil Lakukan Perjalanan Melalui Selat Timor Leste
- abc
Program pemantauan paus sudah dimulai sejak tahun 2016, menggunakan drone, pesawat, kapal, dan pengamatan dari darat.
Operator tur paus di kawasan setempat juga membantu para ilmuwan, terutama dengan informasi penampakan dan gambar paus.
Pada tahun 2020, program ini juga membentuk sebuah jaringan nelayan lokal yang mengamati ikan paus.
Menurut Dr Karen, asisten profesor di Universitas Charles Darwin dan Universitas Nasional Timor Leste, setelah para nelayan lokal datang tahun lalu, program tersebut melaporkan telah melihat 500 ekor paus biru.
Jumlah tersebut menjadi sebuah rekor baru, dua kali lipat dari yang jumlah yang diamatinya sebelumnya.
"Ini adalah program yang sangat sukses dan fantastis," katanya.
Ia mengatakan jumlah ikan paus yang terlihat sangatlah luar biasa, karena bisa terlihat juga di malam hari.
"Desa-desa itu sangat dekat dengan air, warga bisa mendengar paus yang lewat, kemudian mereka mengeceknya dengan obor."
Abisai Da Costa, salah satu nelayan yang berpartisipasi dalam proyek pengamatan paus mengatakan di tempat asalnya, yakni Pulau Atauro, ada banyak nelayan tapi tak cukup banyak pekerjaan bagi mereka.