16 WNI Korban Kapal Karam di Johor Bahru Belum Ditemukan

Upaya pencarian di laut. (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno

VIVA –  Tim penyelamat melaporkan sebanyak 16 orang warga negara Indonesia (WNI) yang jadi korban tenggelamnya kapal di Johor Bahru belum ditemukan. Kapal yang diduga mengangkut TKI ilegal itu karam di perairan negeri Jiran.

Jelajah Johor Bahru dalam Sehari: Petualangan Lengkap dari Tradisional hingga Modern

Data tersebut hingga Sabtu, 18 Desember, pukul 15.00 petang waktu setempat. Hingga waktu tersebut, tak ada penemuan baru dilaporkan tim penyelamat terkait korban perahu karam di Tanjung Balau.

"Pencarian pada pagi hanya dilaksanakan oleh empat aset laut dari Badan Penegakan Maritim Malaysia (Maritim Malaysia), Pasukan Polisi Marine (PPM) dan Tentara Laut DiRaja Malaysia (TLDM)," kata Wakil Direktur Maritim Johor Kapten Simon Templer di Johor Bahru, dikutip dari Antara.

2 Pengemis Indonesia Ditangkap Polisi Malaysia, Kantongi Rp33 Jutaan Per Bulan

Dia mengatakan keadaan cuaca yang tidak menentu di lokasi jadi penghalang dalam proses pencarian. Begitu juga hujan serta ombak besar membatasi jarak penglihatan saat operasi pencarian. Selain itu, pencarian udara tidak dapat dilaksanakan sulit dilaksankan jika cuaca tak bersahabat dan ombak besar.

"Pencarian melalui udara dilaksanakan sekiranya keadaan cuaca mengizinkan," ujar Thomas.

Kronologi Ancaman Pembunuhan Band Radja Usai Manggung di Malaysia

Pencarian di pesisir pantai masih diteruskan oleh anggota penyelamat yang terdiri atas Maritim Malaysia, Jabatan Bomba dan Penyelamat (JBPM) Angkatan Tentara Malaysia (ATM), Angkatan Pertahanan Awam (APM), dan Polisi DiRaja Malaysia (PDRM) meliputi Tanjung Siang hingga Sungai Musuh.

"Petugas daripada Kementerian Kesihatan Malaysia (KKM) juga berada di lokasi untuk bantuan sekiranya diperlukan," katanya.

Dia melanjutkan, komunitas maritim terutama nelayan dengan perahu kecil, diimbau menangguhkan aktivitas di laut lantaran dikhawatirkan keadaan cuaca bertambah buruk. Selain itu, diharapkan mereka juga tanggap mendengarkan serta mencari tahu informasi cuaca yang dikeluarkan badan meteorologi Malaysia.

Dikutip dari Channel News Asia pada Jumat, 17 Desember 2021, kapal nahas tersebut diperkirakan mengangkut 50 WNI yang diduga imigran gelap. Wakil Direktur Operasi Maritim Johor Kapten Simon Templer mengatakan, temuan pertama ada enam jasad WNI yang seluruhnya laki-laki. Sementara, dua lainnya perempuan. 

Dia menyebut, kapal itu karam di pantai Tanjung Balau, sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian. Ia menekankan, 50 WNI di kapal itu dinilai imigran gelap karena coba masuk ke Malaysia melalui jalur yang tidak resmi. 

"Kami menilai mereka sebagai imigran ilegal karena berbagai faktor. Hal itu termasuk fakta kapal yang tidak terdaftar dan tidak ada dokumen hukum. Jadi, mereka sebagai imigran ilegal kecuali penyelidikan lebih lanjut menunjukkan sebaliknya," tutur Simon.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya