Riset RDIF: Sputnik V Lebih Kuat Lawan Omicron daripada Pfizer-Moderna

Presiden RDIF Kirill Dmitriev memaparkan efikasi vaksin Sputnik V
Sumber :
  • ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu

VIVA – Vaksin Sputnik V asal Rusia lebih tangguh dalam aktivitas menetralkan virus COVID-19 varian Omicron dibandingkan vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna, berdasarkan studi yang dilakukan oleh The Gamaleya Center  bersama The Russian Direct Investment Fund (RDIF).

Hasil penelitian itu menunjukkan Sputnik V hanya berkurang tiga hingga tujuh kali dalam aktivitas menetralkan virus Omicron dibandingkan dengan Pfizer-BioNTech, yang berkurang 41 kali, dan Moderna 49-84 kali.

“Sejauh ini, Sputnik V menunjukkan hasil terbaik dalam menetralisasi virus Omicron jika dibandingkan dengan vaksin lain,” kata Presiden Direktur RDIF Kirill Dmitriev dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual dari Rusia, Jumat (17/11) malam.

Penelitian itu menggunakan serum dengan periode lebih dari enam bulan setelah vaksinasi sebagai indikator perlindungan Sputnik V yang lebih lama dibandingkan dengan periode vaksin lain yang lebih singkat, yakni Pfizer-BioNTech 12-27 hari dan Moderna 28 hari.

Selain itu, Sputnik V memunculkan respons sel T yang kuat dan tahan lama, dan karena 80 persen epitop dalam lonjakan protein tidak terpengaruh oleh mutasi pada varian Omicron.

Karena itu, Sputnik V diharapkan memberikan perlindungan jangka panjang terhadap penyakit parah yang disebabkan Omicron.

Kekebalan sel T yang tahan lama dari Sputnik V berkontribusi pada kemanjuran 80 persen terhadap Delta pada bulan ke-6 hingga ke-8 dibandingkan dengan efikasi vaksin mRNA tertentu, yang kurang dari 29 persen yang setelah enam bulan.

Penelitian Swedia di jurnal The Lancet menunjukkan bahwa efikasi vaksin Pfizer dalam melawan varian Delta menurun 47 persen setelah empat bulan, 29 persen setelah enam bulan, dan 23 persen setelah tujuh bulan.

KPU Jakarta Ingatkan Hari Ini Batas Akhir Urus Pindah Memilih di Pilkada 2024, Ini Syaratnya

Sementara itu, penelitian baru-baru ini di Amerika Serikat terhadap penduduk kelompok usia 65 tahun juga menunjukkan penurunan dalam efektivitas vaksin mRNA dalam melawan varian Delta setelah bulan ke-4 dan kembali menurun 20 persen setelah bulan ke-5 dan ke-7.

“Hasil ini membawa kabar gembira untuk dunia bahwa Sputnik V dapat berkontribusi dalam melawan varian Omicron,” ujar Dmitriev. (Ant/Antara)

Ini Solusi yang Ditawarkan 3 Cawagub untuk Atasi Banjir di Jakarta
Mayjen TNI Ariyo Windutomo

Mayjen TNI Ariyo Windutomo Dilantik Sebagai Kasetpres Gantikan Heru Budi

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dijadwalkan melantik Mayjen TNI Ariyo Windutomo sebagai Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) RI di pada Jumat pagi.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024