Kim Jong-un: Bagaimana Rasanya Hidup di Bawah Diktator Muda
- bbc
Terutama, pamannya sendiri, Jang Song-thaek, dikabarkan telah membangun persekutuan yang kuat.
Ratusan mil dari Pyongyang, di wilayah utara yang berbatasan dengan China, seorang pedagang bernama Choi Na-rae bertanya-tanya apakah Jang berpeluang menjadi pemimpin baru Korea Utara.
"Banyak dari kami berharap Korea Utara akan terbuka dengan China sehingga kami bisa bepergian dengan bebas ke luar negeri," kenang dia.
"Kami pikir jika Jang Song-thaek berhasil mengambil alih kekuasaan, dia akan membawa banyak perubahan ekonomi ke Korea Utara. Tentu saja kami tidak bisa menyuarakan ini dengan lantang, tetapi kami berharap seperti itu."
Desas-desus semacam ini harus dicegah.
Baca juga:
- Kisah profesor 102 tahun yang menjadi teman sekampung dengan Kim Il-sung, pendiri Korea Utara
- Dari penjara hingga hukuman mati, Korea Utara hukum warganya yang ikut ala K-pop
- Kim Jong-un kobarkan perang terhadap bahasa gaul, jeans dan film asing di Korea Utara, mengapa?
Jang Song-thaek kemudian dicap sebagai "sampah" dan "lebih buruk dari seekor anjing", lalu dieksekusi karena dituduh merusak "kepemimpinan dan kesatuan partai".
Pemimpin muda itu telah menunjukkan kekejamannya.
Mengambil kendali
Banyak orang melarikan diri dari Korea Utara dengan melintasi perbatasan China, lalu menuju ke Korea Selatan untuk mencari perlindungan dari pembersihan.
Kim Jong-un akhirnya memutuskan untuk mencegah pembelotan lebih lanjut. Dia memperketat pengamanan di perbatasan dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Pagar kawat berduri dipasang dengan jebakan di tanah di bawahnya.
Ha Jin-woo berhasil menyelundupkan sekitar 100 orang keluar dari Korea Utara selama menjadi makelar.
"Negara ini memiliki pasukan keamanan perbatasan khusus. Mereka diperintahkan menembak dan membunuh siapa saja yang melintasi perbatasan dan tidak akan diminta pertanggungjawaban atas tindakan itu."
"Awalnya saya merasa takut, tetapi saya merasa bertanggung jawab atas ini. Sejak muda, saya meragukan banyak hal tentang Korea Utara. Mengapa saya dilahirkan di negara ini lalu hidup seperti binatang tanpa hak dan kebebasan? Saya mempertaruhkan hidup saya untuk pekerjaan ini."
Dia akhirnya menjadi orang yang ditandai dan harus melarikan diri. Sedangkan ibunya dikurung di kamp penjara, dengan perlakuan brutal yang membuatnya lumpuh.
Hal ini menghantui Jin-woo yang hampir tidak bisa mengingat suara ibunya.