Pariwisata Antartika Terus Naik, Bagaimana Dampak Lingkungannya?
- abc
Perjanjian Antartika mengharuskan pembuangan limbah agar operator tidak menyebabkan dampak "kecil atau sementara" terhadap lingkungan.
Tapi tetap saja kerusakan tidak dapat dihindari jika terjadi kecelakaan.
Pada tahun 2007, MS Explorer menabrak gunung es saat berlayar di semenanjung Antartika dan tenggelam, menyebabkan tumpahan minyak di dekat tempat berkembang biak penguin.
Semua 154 orang di dalamnya selamat, setelah diselamatkan oleh kapal-kapal terdekat.
Pada tahun 2011, Organisasi Maritim Internasional melarang kapal menggunakan bahan bakar minyak berat di Antartika, kemudian pada tahun 2017, mereka memperkenalkan Kode Internasional untuk Kapal yang Beroperasi di Perairan Kutub.
Masa depan industri wisata Antartika
Peneliti pariwisata di University of Canterbury, Daniela Liggett, mengatakan minat berlibur di Antartika akan tetap ada.
"Saya pikir minat itu akan meningkat lagi setelah pandemi, dan masih ada minat untuk mengunjungi Antartika sebagai salah satu 'benua terakhir' yang masih belum tersentuh oleh kehadiran manusia," katanya.
Seorang juru bicara dari IAATO mengatakan kepada ABC perkiraan awal dari Mei tahun ini menunjukkan sekitar 60.000 orang akan mengunjungi Antartika pada musim 2021-2022.
Ricardo mengatakan persaingan dalam industri untuk menawarkan pengalaman unik adalah salah satu kekuatan pendorong di balik angka kunjungan yang terus naik.