Logo ABC

Pariwisata Antartika Terus Naik, Bagaimana Dampak Lingkungannya?

Sekitar 60.000 pengunjung diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Antartika pada musim 2021-2022. (Supplied: Marko Prezelj)
Sekitar 60.000 pengunjung diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Antartika pada musim 2021-2022. (Supplied: Marko Prezelj)
Sumber :
  • abc

Meski banyak negara, termasuk Australia, memiliki klaim teritorial atas beberapa bagian di benua itu, Antartika sendiri tidak diatur oleh satu otoritas tunggal melainkan oleh Perjanjian Antartika, yang diratifikasi oleh 54 negara.

Artinya pariwisata dan perilaku pengunjung dikendalikan melalui pedoman yang digariskan dalam sistem Perjanjian Antartika.

Operator juga harus memenuhi persyaratan tertentu untuk memperoleh keanggotaan IAATO.

Termasuk melakukan penilaian dampak lingkungan dan anggota sementara harus membawa pakar dari IAATO untuk memastikan mereka mematuhi standar organisasi.

Dengan pariwisata Antartika yang diperkirakan akan pulih setelah pandemi COVID-19, ada pertanyaan seputar berapa lama pedoman tersebut dapat berhasil meminimalkan dampak pengunjung terhadap lingkungan di Antartika dan apakah turis harus bepergian ke sana sama sekali.

"Ketika Anda melihat jejak ekologis orang untuk sampai ke Antartika, itu sudah jelas tidak sejalan dengan prinsip berkelanjutan," kata Freya Higgins-Desbiolles, dosen senior manajemen pariwisata di University of South Australia.

"Saya tahu bahwa beberapa orang akan mengatakan pengetahuan soal lingkungan yang didapat pengunjung akan lebih besar daripada kerusakannya, karena mereka akan menjadi pembela perlindungan lingkungan, tetapi saya pikir itu argumen yang busuk."

Tapi ia mengatakan yang lebih penting adalah aturan yang tegas.

"Mayoritas yang datang adalah influencer, pemimpin industri, para bangsawan, selebriti, orang-orang yang mampu mempengaruhi perubahan," kata Mindy.

Dampak dari pengunjung