7 Golongan Agama Islam yang Telah Hadir Sejak Zaman Dulu
- U-Report
VIVA – Golongan agama Islam dalam sebuah hadis Rasulullah SAW disebut akan terpecah sampai menjadi 73 golongan. Setiap golongan akan memahami dan kemudian menyampaikan Islam berdasarkan versi masing-masing. Berdasarkan Farid Zinal Effendi, penulis aliran-aliran dalam agama Islam, golongan di dalam Islam mulai hadir saat perang Siffin (37 H) Khalifah Ali bin Abi Thalib dengan Mu’awiyah.
Ketika itu, kelompok dari KhalifaH Ali bin Abi Thalib tengah berhadapan dengan kelompok Muawiyah sampai peristiwa Tahkim jadi kemenangan untuk pihak Ali bin Abi Thalib. Kekalahan ini menjadi dasar untuk mengambil jalan damai dengan pihak Ali bin Abi Thalib. Namun, inisiatif tersebut mendapatkan respons yang berbeda dari golongan Ali bin Abi Thalib. Sejak saat itu, golongan Islam kian bertambah yang mempunyai pendapat dan pemikiran berbeda. Nah, menyadur dari berbagai sumber, berikut adalah ulasan mengenai golongan agama Islam yang wajib diketahui.
Lantas, Apa Saja Golongan Agama Islam?
1. Syiah
Pemikiran dari golongan Syiah ini sejalan dengan Ali bin Abi Thalib. Bahkan, bisa dikatakan bahwa Syiah adalah golongan yang fanatik kepada Ali bin Abi Thalib. Mereka mempunyai anggapan mengenai Islam, salah satunya adalah menganggap bahwa Al Quran saat ini sudah mengalami perubahan dan pengurangan. Mereka mengatakan bahwa Al Quran yang asli ada di tangan Al Imam Al Mastur (Syiah Imamiyah.
Selain itu, terdapat banyak pendapat akan kemunculan sebuah golongan, salah satunya adalah ulama Syiah yang menjelaskan bahwa Syiah muncul sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Pendapat lainnya mengatakan bahwa mereka hadir di akhir pemerintahan Utsman bin Affan. Bahkan, mereka mengatakan bahwa sahabat-sahabat Nabi, kecuali Sayidina Ali tidak benar.
2. Khawarij
Golongan agama Islam ini adalah golongan yang keluar dari barisan Ali bin Abi Thalib ketika menyikapi perdamaian dalam peristiwa Takhim oleh Muawiyah. Kata Khawarij sendiri berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti keluar. Golongan tersebut bisa dikatakan ekstrem. Lantaran keputusan yang dipilih Ali untuk berdamai dengan Muawiyah dianggap sebagai kafir dan halal darahnya.
3. Murjiah
Murjiah berasal dari Kata Irja yang memiliki arti menangguhkan. Murjiah sendiri hadir sejak abad pertama hijriah karena perbedaan dua pendapat, yaitu Syiah dan Khawarij. Kaum Syiah mengkafirkan para sahabat, menurut mereka sudah menghina ke Khalifahan Ali. Sementara itu, Khawarij mengkafirkan kelompok Ali dan Muawiyah. Karena itu, hadirlah golongan umat Islam yang menjauhkan diri dari kafir dan mengkafirkan kedua kelompok tersebut.
4. Qadariyah
Qadariyah bermula dari kata Qadr yang memiliki arti mampu atau kuasa. Kaum ini menganggap bahwa manusia memiliki kemerdekaan dan kebebasan untuk memilih jalan hidup. Selain itu, mereka juga mengatakan bahwa manusia memiliki kebebasan dan kekuatan sendiri guna menciptakan perbuatan-perbuatannya. Maka, golongan agama Islam ini berangkat dari pengertian bahwa manusia memiliki qudrah atau kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya.
5. Jabariyah
Lain halnya dengan Qadariyah, golongan ini justru berbanding terbalik dengan Qadariyah. Jabariyah bermula dari kata Jabr yang memiliki arti paksaan. Golongan ini pertama kali dimunculkan tahun 131 H oleh Jahm bin Safwan, sekretaris Harits bin Suraih yang berontah pada Bani Umayyah di Khurasan.
Sesuai namanya, golongan agama Islam yang satu ini terdapat pemikiran bahwa manusia melaksanakan pekerjaan dalam keadaan terpaksa. Jabariyah mengungkapkan bahwa manusia tidak memiliki kemerdekaan dalam memilih kehendak dan perbuatannya. Perbuatan manusia sudah ditentukan dari semua oleh Qada dan Qadar Tuhan.
6. Muktazilah
Golongan agama Islam berikutnya adalah golongan yang kerap disebut sebagai ‘kaum rasionalis Islam’ lantaran memahami sesuatu lebih menitikberatkan pada akal. Golongan tersebut mengatakan bahwa orang Islam yang berdosa besar bukanlah kafir atau mukmin, tapi di antara keduanya.
Pandangan lainnya adalah hanya mengakui Isra Nabi Muhammad, tapi tidak Mi’raj Nabi ke langit. Juga tidak mengakui adanya siksa kubur, perhitungan amal, sampai tidak percayanya adanya syafaat Nabi di Hari Kiamat kelak.
7. Ahlus Sunnah wal Jama’ah
Sunni atau Ahlus Sunnah Wal Jama’ah merupakan seseorang yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad beserta dengan para sahabatnya. Golongan Sunni, dalam melaksanakan kehidupan bertumpu pada Al Quran, hadis, ijma’, ulama, dan Qiyas.