Logo ABC

Terancam Tutup, Sejumlah Toko Roti di Australia Krisis Pekerja

Bec Wass dan Mitchel Talbot membeli toko rotinya awal tahun ini dan sampai sekarang masih kesulitan mencari pekerja. (ABC Capricornia: Inga Stünzner)
Bec Wass dan Mitchel Talbot membeli toko rotinya awal tahun ini dan sampai sekarang masih kesulitan mencari pekerja. (ABC Capricornia: Inga Stünzner)
Sumber :
  • abc

"Kita bisa melakukan apa saja yang diinginkan. Lama-lama juga akan terbiasa."

Upah jadi masalah

Yang juga menjadi masalah adalah soal upah.

Ketika Mitchel menyelesaikan magangnya menjadi tukang roti di pertengahan tahun 2000-an pendapatannya cukup bersaing dengan pekerjaan lain di Australia.

"Namun, kemudian terjadi booming di industri pertambangan dan pendapatan mereka besarnya melampaui kami," katanya.

"Kami masih bisa membayar tagihan bulanan dengan gaji sebagai tukang roti," ujarnya.

Tapi menurutnya nilai upahnya saat ini tidak semenarik dibanding zaman ayahnya.

Data yang dikeluarkan lembaga pemerintah Australia Job Outlook menunjukkan tukang roti yang bekerja penuh waktu rata-rata mendapatkan penghasilan AU$996, atau hampir Rp9,7 juta per minggu, sementara rata-rata pekerjaan lain mendapatkan bayaran sekitar AU$1.460, atau lebih dari Rp11,4 juta.