Logo BBC

Omicron: Asal-Muasal COVID yang Menyebar dengan Kecepatan Tergesit

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Lebih penting lagi, garis genetika Omicron tidak memiliki rekam jejak mutasi perantara yang lebih baru. Versi terdekat, kata Lessells, berasal dari pertengahan tahun 2020.

Kesenjangan itu menunjukkan Omicron yang sangat bermutasi berevolusi "di bawah radar", kata Francois Balloux, Profesor Sistem Biologi Komputasi di University College London.

"Varian ini telah melompat entah dari mana," ujarBalloux. Dan mutasi tersebut sangat, sangat berbeda.

Analisis terhadap Omicron memunculkan temuan bahwa varian baru ini memiliki 50 mutasi. Lebih dari 30 mutasi di antaranya terjadi pada protein spike-- bagian dari virus yang menentukan bagaimana ia berinteraksi dengan pertahanan tubuh.

Sebagai perbandingan, varian Delta hanya memiliki tujuh mutasi.

Jadi bagaimana Omicron sangat berbeda dari varian virus corona sebelumnya?

A Covid patient in Iran
Getty Images
Sars-CoV-2 dapat bertahan lebih lama pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah.

Jika Sars-Cov-2 hilang dari tubuh kebanyakan pasien dalam waktu singkat, penelitian di seluruh dunia menunjukkan, virus itu dapat bertahan lebih lama pada orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Individu yang masuk golongan itu, antara lain pasien dengan penyakit seperti HIV, penderita kanker, dan penerima transplantasi organ.

Dengan resistensi yang lebih sedikit dari inangnya, virus corona berpeluang melakukan sejumlah mutasi.

Dalam tubuh dengan kekebalan yang kuat, mutasi biasanya membutuhkan sirkulasi yang lebih luas dalam suatu populasi.

Pada Desember 2020, sekelompok peneliti di Universitas Cambridge mulai waspada saat mendeteksi kemunculan mutasi kunci yang juga terlihat pada varian Alpha. Mereka menemukan itu pada sampel pasien kanker di Inggris yang meninggal akibat Covid-19 empat bulan sebelumnya.

Alpha adalah "variant of concern" pertama yang diakui WHO. Varian ini dilaporkan pada September 2020 di Inggris.

Ketika itu, sampel yang mereka teliti berasal dari pasien yang telah meninggal 101 hari setelah diagnosis awalnya.

"Infeksi khas virus corona hanya berlangsung tujuh hari dan itu tidak cukup waktu bagi virus untuk beradaptasi dan berevolusi karena sistem kekebalan melawannya," kata Profesor Ravi Gupta dari Institut Imunologi Terapi dan Penyakit Menular Cambridge.

Gupta adalah pemimpin penelitian yang pertama kali mendeteksi varian Alpha tersebut.