China, Kunjungan Menlu AS dan Sengketa di Laut Natuna Ujian bagi RI
- bbc
"Jadi kita boleh saja bergaul sama siapa pun selama itu positif, selama itu bisa meningkatkan skill kemampuan, knowledge untuk personil saya kenapa nggak. Jadi boleh-boleh saja… Selama masih sesuai dengan kebijakan pemerintah," katanya.
`Harus tetap waspada`
Sementara itu, Peneliti Senior di Pusat Riset Politik BRIN, Ganewati Wuryandari menggambarkan langkah yang diambil pemerintah Indonesia ini sebagai "politik bebas aktif" di antara kekuatan China dan AS.
"Tetap menekankan strategic autonomy dalam foreign policy kita. Sekalipun ada tarikan-tarikan antara AS atau China terhadap Indonesia," kata Ganewati kepada BBC News Indonesia.
Bagaimana pun, penulis buku "Politik Luar Negeri Indonesia di Tengah Pusaran Politik Domestik" ini juga memperingatkan pemerintah untuk tetap mewaspadai China atas klaim Laut China Selatan.
China menggunakan dasar nine-dash line atau sembilan garis putus-putus dalam peta untuk mengklaim seluruh Kawasan Laut China Selatan.
"Meskipun secara hukum laut internasional kita kuat, sebagai negara kepulauan. Tapi, China dengan nine-des-line itu tidak ada dasarnya, tapi karena dia punya kekuatan itu yang harus kita waspadai," tambah Ganewati.
Hal terkait yang bisa Anda simak: