China, Kunjungan Menlu AS dan Sengketa di Laut Natuna Ujian bagi RI
- bbc
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri, I Gede Ngurah Swajaya menepis kerja sama Indonesia-AS ini akan memengaruhi hubungan dengan China.
"Kita dengan China juga strategic partnership, kita dengan Amerika juga strategic partnership," kata Ngurah kepada BBC News Indonesia, Selasa (14/12).
Selama kerja sama ini berkaitan dengan kepentingan bersama, "Saya kira tidak ada masalah," katanya.
"Jadi, kita nggak bisa menyebutkan bahwa peningkatan kerjasama dengan Amerika akan mengorbankan kerja sama dengan China. Nggak, atau sebaliknya," tambah Ngurah.
Selain kerja sama maritim, Indonesia juga menjalin hubungan saling untung dalam pendidikan, dukungan vaksin dari AS, pembangunan ekonomi hijau, digitalisasi ekonomi, akses pendanaan serta kesetaraan gender dan pendanaan bagi UMKM perempuan.
"Misalnya dalam rangka menangani climate change, kan kita semua sepakat untuk meningkatkan renewable energy, jadi itu kerjasamanya bagaimana mengembangkan renewable energy," kata Ngurah.
Lebih lanjut ia juga memastikan tak ada kerja sama patroli bersama antara Indonesia-AS di Laut Natuna.
"Nggak pernah ada ikut patroli itu. Jadi yang ada itu adalah skema latihan bersama, latihan militer bersama, baik itu Angkatan Laut, Angkatan Darat maupun Angkatan Udara," tambahnya.