China, Kunjungan Menlu AS dan Sengketa di Laut Natuna Ujian bagi RI
- bbc
"Biar saya perjelas: tujuan mempertahankan tatanan berbasis aturan bukanlah untuk menjatuhkan negara mana pun. Sebaliknya, ini untuk melindungi hak semua negara untuk memilih jalan mereka sendiri, bebas dari paksaan dan intimidasi," kata Blinken seperti dikutip reuters.
Kunjungan ke Indonesia dengan buah tangan kesepakatan ini merupakan rangkaian safari diplomasi AS dalam rangka menyeimbangkan pengaruh China di Asia Tenggara. Malaysia dan Thailand akan menjadi negara tujuan safari berikutnya setelah Indonesia.
Kunjungan menteri kabinet pertama Presiden Joe Biden ke Jakarta ini berlangsung beberapa minggu setelah sebuah China dilaporkan meminta Indonesia menghentikan eksplorasi pengeboran minyak dan gas di Natuna — kawasan yang diklaim Beijing merupakan teritorinya di Laut China Selatan.
Teritori Laut China Selatan yang diklaim China ini bukan hanya di Natuna, tapi juga menyinggung batas laut Filipina, Malaysia, Vietnam, Taiwan, dan Brunei Darussalam.
Konflik antara kapal nelayan Indonesia dengan China juga terjadi setiap tahun, di mana kapal-kapal China masuk ke dalam Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) di kawasan Natuna.
Padahal sebelumnya, Indonesia-China telah menyepakati tak ada sengketa soal ZEE "untuk menjaga stabilitas Kawasan".
`Isu Laut China Selatan akan sering muncul`
Pakar hukum laut Indonesia dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Faudzan Farhana menyebut langkah diplomasi ini sebagai "kunjungan menarik".
Sebab, dalam lima tahun terakhir, AS disebutnya lebih tegas datang ke Indonesia untuk "semacam mengimbangi lagi situasi" hubungan China dengan Indonesia.
"Di satu sisi, Amerika mau memanfaatkan situasi ini dengan adanya perselisihan Indonesia dengan Tiongkok terkait pengeboran itu.