China, Kunjungan Menlu AS dan Sengketa di Laut Natuna Ujian bagi RI
- bbc
Indonesia dan Amerika Serikat sepakat memperpanjang kerja sama keamanan maritim di tengah di tengah ketegangan AS dengan China, serta konflik baru-baru ini antara Indonesia dengan China di Laut Natuna.
Kementerian Luar Negeri Indonesia menepis kerja sama ini akan pengaruhi hubungan China-Indonesia.
Namun, pakar hukum kelautan menilai kerja sama Indonesia-AS akan mengintensifkan ketegangan baru di Kawasan Perairan Kepulauan Natuna.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi duduk satu meja bersama Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken untuk membubuhi tanda tangan di atas kertas perjanjian.
Kedua perwakilan negara, menyepakati "perpanjangan MoU kerja sama maritim yang akan berlaku sampai tahun 2026".
Kesepakatan tersebut meliputi keamanan, sumber daya kelautan, konservasi dalam pengelolaan perikanan, serta keselamatan dan navigasi maritime.
"Dan, guna memperkuat kerja sama di bidang keamanan, kita sepakat membentuk mekanisme dialog 2+2 kementerian luar negeri, kementerian pertahanan, di tingkat pejabat senior," kata Menteri Retno dalam jumpa pers, Selasa (14/12).
Sementara, Antony Blinken dalam pidato sebelumnya di sebuah universitas mengatakan negaranya akan bekerja dengan sekutunya di Asia tenggara untuk memastikan kawasan ini tetap terbuka dan bisa diakses.
Dia mengatakan China "bertindak agresif" di Laut China Selatan, mengancam pergerakan perdagangan senilai lebih dari tiga triliun dolar.