Logo ABC

Kisah Para Migran Pencari Kerja di Tasmania Australia

Kamali Rai (kir) dan Gesanit Mahare ambil bagian dari program pelatihan mencari kerja yang dilakukan oleh Migrant Resource Centre North. (ABC News: Piia Wirsu)
Kamali Rai (kir) dan Gesanit Mahare ambil bagian dari program pelatihan mencari kerja yang dilakukan oleh Migrant Resource Centre North. (ABC News: Piia Wirsu)
Sumber :
  • abc

"Layanan baru akan memberikan layanan yang sederhana, efisien, bisa dipercaya dan terkoneksi bagi seluruh pencari pekerja di Australia, termasuk warga Tasmania dan migran baru,"  katanya.

Masalah bahasa dan budaya

Gesanit mengatakan sebelum mengikuti program ASSET, ia sudah mencoba mencari kerja di mana-mana.

Namun tidak memiliki pengalaman kerja di Australia sebelumnya menjadi penghalang besar.

Dia mengatakan mencari kerja di saat pandemi  sangatlah susah, meski dia sudah memiliki sertifikat untuk bekerja di dapur dan melamar belasan pekerjaan.

"Selama COVID memang bisnis agak lesu, sehingga saya tidak memiliki kesempatan untuk kerja, jadi keadaan memang sulit," katanya.

Menurut Data dari Komisi Nasional Pekerja Terampil Australia, kesulitan mencari kerja saat pandemi COVID-19 lebih dirasakan oleh mereka yang baru tiba di Australia atau berasal dari negara yang bahasa nasionalnya bukan bahasa Inggris.

"Masalah umumnya adalah bahasa, pendidikan, ketrampilan dan tidak diakuinya ijazah dari negara asal," kata Elia.