Jaringan Supermarket Terbesar Australia Digugat Ribuan Eks Pegawainya
- abc
Coles menghadapi gugatan dengan tuduhan upah rendah
Erika Macdonald merupakan salah satu pegawai Coles yang mengajukan gugatan class action dan menggugat jaringan supermarket terbesar kedua di Australia itu membayar kekurangan upah para manajernya sekitar A$300 juta (lebih dari Rp3 triliun).
Erika berharap kasus ini akan menguak banyak kasus lain di mana staf dibayar dengan upah rendah dan bekerja terlalu berat di sektor ritel.
"Ini harus diubah. Mementingkan keuntungan dengan mengorbankan pekerja," katanya.
Selain class action dari mantan staff, Coles juga menghadapi gugatan hukum dari Fair Work Ombudsman (FWO) mengenai kasus terpisah mengenai kurangnya pembayaran terhadap para manajer antara tahun 2017-2020 yang nilainya diperkirakan lebih dari A$100 juta (Rp1 triliun).
Dalam pernyataan minggu lalu setelah FWO mengajukan gugatan hukum, Coles mengatakan bahwa mereka sedang mengkaji apa yang terjadi, dan kalau memang diperlukan perundingan mengenai hal tersebut, mereka akan mengumumkannya kepada publik.
Bulan Februari lalu Coles mengakui adanya kekurangan pembayaran sekitar A$20 juta (Rp200 miliar) terhadap sekitar 1 persen dari keseluruhan staf.
Dalam pernyataannya yang terbaru, Coles meminta maaf atas kejadian tersebut dan sudah menyediakan dana A$23 juta untuk pembayaran kompensasi.