Mahasiswa Indonesia Terpaksa Tunda Kedatangan ke Australia
- abc
Sekitar 250 mahasiswa internasional akan tiba di Sydney pada hari Senin, 6 Desember, dengan penerbangan sewaan.
Salah satunya adalah Mario Johan Hartono asal Bandung yang tercatat sebagai mahasiswa University of Technology Sydney (UTS).
Saat mendengar kabar tersebut Mario merasa sangat gembira.
"Saya tak pernah menyangka bakal secepat itu terbang ke Australia," ujarnya.
Ia menerima email dari UTS pada bulan Oktober lalu jika dirinya telah dipilih untuk ikut dalam program dengan bayaran AU$2.000, atau lebih dari Rp20 juta.
Mario juga mengatakan ia tidak diharuskan untuk karantina, tapi biaya tersebut sudah termasuk akomodasi untuk dua minggu.
Mahasiswa S2 'Media Practice and Industry' tersebut sudah mengundurkan diri dari tempat kerjanya dan menyiapkan dokumen serta kopernya untuk berangkat minggu depan.
Ia mengaku sangat senang dengan kepastian untuk berangkat ke Sydney setelah berusaha keras untuk kuliah di Australia sejak 2017.
"Enggak cuma ketidakpastian yang aku lalui selama bertahun-tahun, tapi ada juga harga yang harus dibayar untuk memegang impian ini ...  sudah banyak biaya yang orangtua aku keluarkan untuk hal ini," ujarnya.