Pengungkapan Pengepul Besar Kokain Selundupan di Pelabuhan Rotterdam
- bbc
Proses pencarian para pengepul itu memakan waktu empat jam. Beberapa di antara mereka dirawat di rumah sakit karena masalah pernapasan.
Namun, Janse menolak mengungkapkan bagaimana mereka akhirnya menemukan para pengepul itu demi alasan keamanan.
"Anggap saja kami melakukan beberapa hal cerdas," kata dia.
Pada 2014, otoritas Rotterdam menyita lebih 5.000 kilogram kokain di pelabuhan. Pada 2020, jumlahnya mencapai 41.000 kilogram.
"Tahun ini kami memperkirakan jumlah yang kami temukan akan mencapai 60.000 kilogram," kata Janse.
"Kami terus memecahkan rekor setiap tahun, tetapi saya tidak bangga dengan itu. Memang bagus kami bisa menyitanya, tetapi itu juga berarti setiap tahun jumlah yang masuk menjadi semakin besar."
Sementara itu, narkotika yang ditemukan di pelabuhan hanya lah sebagian kecil dari yang didistribusikan melalui rantai impor gelap.
Pada September, sebanyak 110 pengepul ditangkap di area pelabuhan dalam kurun satu minggu.
Apabila tidak tertangkap basah, mereka hanya akan didenda kurang dari €100 (Rp1,6 juta) karena berkeliaran di pelabuhan. Beberapa pengepul bahkan menyiapkan uang tunai sehingga bisa membayar denda saat itu juga apabila dicegat petugas.
"Kami akan mengatakan bahwa `kami hanya jalan-jalan.. kami mengagumi peti kemas`," kata seorang pengepul bertopeng yang mengandalkan pekerjaan ini untuk mencari nafkah.
"Apakah saya membawa sesuatu? Apakah saya membawa narkoba? Atau peralatan lain? Tidak, saya tidak membawa apa-apa," lanjut dia.